Sonia merasa semakin canggung lagi. Dia memelototi Reza sekilas, lalu berkata pada Tandy dengan serius, “Ayo cepat! Sudah waktunya bimbel!”
Selesai berbicara, Sonia memikul tas ranselnya, lalu berjalan ke dalam vila.
Tandy mengangkat-angkat alisnya menatap ke sisi Reza, lalu menghela napas. “Paman, sepertinya Bu Sonia masih tidak ingin menghiraukanmu? Kamu harus lebih berusaha lagi!”
Reza menepuk-nepuk pundaknya. “Kamu juga harus berusaha!”
“Berusaha apaan?” balas Tandy dengan bingung.
“Berusaha membantu pamanmu untuk mengejar bibimu!” balas Reza dengan wajah tak ekspresi.
Tandy berlagak dewasa. “Tidak masalah. Aku pasti akan membantumu. Bagaimanapun, sekarang hubungan Bu Sonia dengan aku lebih dekat daripada denganmu.”
Reza tidak berkata-kata!
…
Sonia sedang duduk di dalam kamar Tandy. Saat menunggu Tandy yang sedang mandi itu, dia pun memeriksa tugas yang dilakukan Tandy selama satu minggu ini.
Tandy tahu Sonia sedang menunggunya. Dia juga tidak berani berlama-lama. Dia segera mengga