Jelita menghela napas panjang setelah mengirim balasan pesan. LC. Dua huruf yang tiba-tiba membuat tubuh Jelita jadi tidak enak seketika. Dia jelas tahu pekerjaan seperti apa yang digeluti oleh Amanda jika memang benar wanita jalang itu bekerja disana. Walau tidak akrab dengan dunia malam, tapi saat masih bekerja dulu dia pernah sesekali karaoke bersama teman-teman kerjanya.
Dia masih tidak percaya kalau Amanda bekerja sebagai LC, wanita yang bekerja menemani pria-pria kaya dalam suasana mewah dan eksklusif. Ujung kukunya terasa dingin. Amanda, wanita yang selama ini ia lihat sebagai sosok yang pendiam dan manis, ternyata memiliki dunia yang sulit dia nalar dengan logika.
“Apa kalian pertama bertemu di tempat karaoke?” Amanda menatap foto pernikahannya dengan Galih yang dipajang di dinding kamar. Aroma parfume yang asing, pulang malam menjelang dini hari dengan alasan lembur, ponsel sengaja dimatikan agar tidak dihubungi. Jelita menghela napas panjang saat berusaha menghubungkan semu