Jejak Dusta di Rumah Kita

Jejak Dusta di Rumah Kita

last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-28
Oleh:  Asda Witah busrinOn going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Belum ada penilaian
6Bab
15Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Galih terkenal sebagai seorang family man. Dia sangat menomorsatukan anak dan istrinya dalam hal apapun. Sayang, pengaruh lingkungan kerja yang buruk menyeret Galih pada kehidupan kelam, hingga membuat retak dalam rumah tangganya yang selalu ingin dia jaga.

Lihat lebih banyak

Bab 1

BAB 1

“Yaelah, Bro, cemen banget jadi laki! Masih zaman takut sama istri? Lelaki nakal-nakal dikit ya wajar lah. Sekedar buat hiburan tidak apa-apa. Apalagi, duitnya ada.” Arul menggosokkan jari telunjuk dengan ibu jari. Lelaki itu lalu merangkul bahu Galih yang sedang membereskan meja kerja. Dia menggeleng melihat rekan kerjanya itu bergeming mendengar ucapannya.

“Ikut kita yuk! Sesekali ini. Mbak Jelita nggak bakal tahu, amaaan. Emang kamu nggak bosan kerja pulang kerja pulang terus? Mlipir sebentar, ngopi-ngopi.” Farhat ikut mendekat. Dia mengedipkan sebelah mata pada Arul yang mengangkat jempol mendengar ucapannya. “LC disana mantap-mantap, Mas Galih. Ini tempat karaoke jempolan. Sekelas selebgram, artis tik tok dan artis baru di TV bahkan sering jadi LC panggilan disana.”

“Memangnya kamu tidak bosan nyangkul sawah itu-itu saja, Mas Galih? Sesekali cobain lah sawah lain. Mana tahu lebih becek lumpurnya. Semakin basah semakin menyenangkan rasanya. Ya nggak, Mas Farhat?” Arul tertawa saat ucapannya mendapat sorakan dari yang lain. Malam ini, divisi mereka akan karaoke lagi. Seperti biasa, Galih selalu menolak ikut dengan alasan sudah ditunggu oleh anak dan istrinya di rumah.

“Kok masih pada disini? Yuk jalan! Ikut semua ‘kan? Kita pakai dua mobil saja. Kendaraan kalian tinggal disini biar tidak usah bawa-bawa barang. Kita kesana bawa badan saja. Nanti pulangnya baru mampir ke kantor lagi.”

Ruangan itu mendadak senyap seketika saat Kepala Divisi Konstruksi keluar dari ruangannya. Lelaki yang tahun depan memasuki kepala empat itu mengedarkan pandangan dan memberi kode agar bawahannya mulai bergerak untuk berangkat. Total sebelas orang mereka berangkat malam itu. Galih yang selama ini tidak pernah ikut terpaksa ikut juga untuk menghormati kepala divisi mereka.

“Saya senang dengan kinerja kalian yang sangat bagus sekali. Beberapa target KPI kita sudah terpenuhi di kuartal tiga ini. Jadi, sebagai apresiasi, kita bersenang-senang malam ini. Makan, minum, musik dan hiburan lainnya, free!” Raka tertawa melihat anggota divisinya bersorak sorai. Dia memanggil Galih agar mendekat kepadanya. Lelaki itu adalah orang yang sangat dia andalkan dalam tim mereka.

“Kemarikan ponselmu, Mas Galih! Sesekali, nikmati hiburan di luar. Anak dan istri tidak akan kemana. Mereka aman di rumah. Ini saatnya Mas Galih menyenangkan diri sendiri.” Raka terkekeh saat Galih memberikan ponselnya dengan terpaksa. Hampir sebelas tahun mereka bekerja sama, dia tahu persis bagaimana bawahannya itu. Sudah menjadi rahasia umum kalau Galih adalah family man atau sering mereka ledek dengan takut istri.

Galih menghela napas panjang saat mereka berhenti di salah satu tempat karaoke. Ini pertama kalinya dia menginjakkan kaki di tempat seperti ini. Selama ini, dia lebih senang menghabiskan waktu di rumah. Bayangan wajah Jelita dan dua anak mereka menari di pelupuk mata. Jam segini, seharusnya dia sudah di rumah, makan malam dan bergantian menjaga anak mereka sementara Jelita melakukan pekerjaan lainnya.

“Atas nama Raka ya, Om? Sudah kami siapkan ruangannya. Bisa ikuti Regina untuk menuju kesana.” Resepsionis yang menerima kedatangan tamu menunjuk ke arah seorang LC yang menghampiri mereka. Dia menyerahkan kunci ruangan pada wanita yang mengenakan dress merah you can see dengan panjangnya sepuluh senti di atas paha. “Selamat bersenang-senang.” Resepsionis itu mengangguk sopan saat mereka berlalu dari sana.

Arul dan Farhat yang memang senang karaoke langsung bernyanyi dan berjoget saat masuk ke ruangan. Sementara Galih memilih menonton saja dan menyantap makanan saat pesanannya datang. Dia menggeleng saat mic diberikan padanya. Namun, saat Raka yang memberikan, dia tidak dapat menolak. Akhirnya, Galih menyumbangkan lagu walau sebenarnya malas. Dia sudah membayangkan empuknya kasur di rumah.

Lima belas menit berlalu, pintu ruangan terbuka. Belasan wanita yang mengenakan dress merah you can see dengan panjang di atas paha memasuki ruangan. Mereka berjejer dan berbaris rapi di hadapan Galih dan rekan-rekan kerjanya. Sontak sepuluh lelaki yang ada disana langsung fokus pada LC-LC cantik yang berdiri di depan mereka.

“Sesuai pesanan Om Raka, saya hadirkan orang-orang terbaik kami. Om dan teman-teman bebas mau ditemani yang mana untuk membantu memeriahkan ruangan ini.” Seorang wanita yang mengenakan pakaian sama seksinya tersenyum lebar saat Raka mendekat. Dia senang dengan salah satu langganan tempat itu yang memang sangat royal sekali.

“Amanda?”

Semua perhatian mendadak tertuju pada Galih yang menyapa salah satu lady. Tidak berapa lama, perhatian lalu beralih pada wanita yang tampak sedikit salah tingkah ketika beradu pandang dengan Galih. Wanita itu akhirnya memilih menunduk, mencoba menutup wajah dengan rambut panjangnya yang tergerai.

“Wah, mau ditemani Amanda, Om? Amanda ini memang salah satu bintang lady kami disini. Tarifnya juga berbeda dari yang lain karena memang istimewa. Biasanya, sudah dibooking dari jauh-jauh hari oleh pelanggan VVIP untuk menemani bernyanyi di ruangan. Khusus malam ini, saya hadirkan sesuai dengan request dari Pak Raka.”

“Mas Galih ini diam-diam kenalannya LC.” Arul terkekeh. Dia berbisik pada yang lain karena mata rekan kerja mereka itu tidak sekalipun berpaling dari wanita yang memang terlihat lebih menonjol jika dibandingkan dengan yang lainnya. “Jangan-jangan, diam-diam suhu.” Ruangan itu kembali ramai oleh suara gelak tawa.

“Boleh saya bicara sebentar dengan Amanda?” Galih menoleh pada wanita yang sejak tadi bicara memperkenalkan wanita-wanita cantik di hadapan mereka, seolah sedang menjajakan jualan agar laku dan laris manis.

“Buka room lagi saja.” Raka langsung berbicara. Dia memberi kode pada wanita yang diinginkan oleh Galih agar mendekat pada bawahannya itu. “Spesial untuk Mas Galih, bisa karaoke berdua di ruangan berbeda dengan lady pilihannya. Selamat bersenang-senang, ini sebagai apresiasi karena feedback dari klien yang ditangani oleh Mas Galih sangat bagus. Cantik, senangkan tamumu malam ini.” Raka menjawil dagu Amanda yang mengedipkan dengan pandangan centil ke arahnya.

Sementara disini, Galih menatap wajah wanita yang sangat dia kenal itu tak berkedip. Bahkan walau hanya dalam mimpi, dia tidak menyangka akan bertemu dengan Amanda di tempat seperti ini.

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

Tidak ada komentar
6 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status