Matahari sore terlihat megah di cakrawala barat, Lucy terkekeh rendah mencubit ujung hidung bayi Lula yang kelopak matanya merem melek dan mulutnya mengisap pelan sumber makanan di dadanya.
"Sudah sore, Sayang. Kau tidak boleh tidur saat sore. oke?" bisik Lucy sembari menggoyangkan pelan tubuh bayi Lula yang semakin bertambah hari semakin pandai berekspresi.
"Heeekk ..." bayi Lula menanggapi perkataan Lucy dengan bahasa bayinya dan menggeliatkan tubuh serta mengangkat sebelah kaki menendang selimut yang menutupi pinggang kebawahnya.
Di depan Lucy, Luca masih terbaring dengan pernapasan teratur di atas ranjang hidroulik.
"Paman Luca ...panggil pamanmu, Sayang ..."
Lucy menciumkan wajah bayi Lula ke atas bibir Luca, sambil bibirnya tergelak merdu menggoda Lula yang terlihat senang bermain dengan Umminya.
"Twins ..." Luca mendesah lirih.
"Ohhh, Luca?! Kau sudah bangun?" Lucy terpekik terkejut dan hampir membuat Lula menangis karena terperanjat mendengar pekikannya.
"Tu-tunggu sebe