Danang mengusap wajahnya kebingungan harus berbuat apa. Sempat ia menoleh pada Megan dan Megan hanya pasang wajah datar. Danang abai. Dalam pikirannya, bagaimana bisa Safira datang bersama bosnya yang seorang duda itu?! Sekarang Danang merasa sangat tidak nyaman. Rasanya di dalam dada seperti ada bara yang menyebabkan panas sampai ke otaknya.
Sejenak pria itu masih berdiri tak kedip menatap istrinya yang sedang bicara dengan beberapa orang penting. Terlihat jelas raut wajah istrinya itu begitu riang dan santai. Tidak seperti pikirannya bahwa Safira akan bersedih karena dia berangkat bersama Megan. Safira terlihat sangat serasi berdiri di dekat David yang memakai batik yang dominan bercorak hitam. Sudah seperti couple saja. "Segitunya aku tidak kamu hargai, Fir. Sampai-sampai kamu berani datang bersama pria lain." Di sisi lain, Megan hanya bisa merasakan desiran kecemburuan melihat suaminya tak kedip melihat ke arah kakak madunya itu. Unt