"Kak Harison, apa yang bisa diberikan Cecilia padamu, aku juga bisa ...."
Alina berusaha sekuat tenaga, memaksakan diri duduk tegak. "Akulah orang yang paling mencintaimu, kamu masih belum percaya?"
Harison mengerutkan alis, melihat perban di pergelangan tangan Alina yang masih merembes darah, secara refleks menekan pundaknya. "Jangan banyak gerak."
Namun Alina justru memanfaatkan kesempatan itu untuk menggenggam tangannya. "Kak Harison, jangan memaksakan diri bersama orang yang nggak kamu cintai, kamu akan menyesal."
"Kamu nggak punya hak ikut campur urusanku."
Nada suara Harison mulai tidak sabar. "Alin, jangan sampai aku menyesal sudah datang malam ini."
Alina tertegun, membiarkan Harison menarik tangannya kembali, tidak mampu menahannya.
Imelda yang tidak tahan melihatnya, memasang wajah tegas menatap Harison. "Tuan Muda Harison, kamu nggak bisa bersikap sekejam ini. Kamu menyakiti dua putriku, suatu hari nanti kamu akan mendapat balasannya!"
Harison enggan menanggapi Imelda, hanya