##Penyakit Alayana Imano membuat hidupnya tersisa tidak lama lagi. Semenjak saat itu, Alyana sadar bahwa di hadapan hidup dan mati, semuanya hanyalah ilusi. Alyana tidak mau lagi menoleransi keluarganya yang egois dan bagai parasit itu! Dia juga tak mau lagi bertahan dengan tunangannya yang semula berlutut melamarnya, tapi malah berselingkuh dengan adiknya itu! Dia kehilangan segalanya, tapi dia akhirnya bebas .... Lama kelamaan, rumor tentang Alyana pun mulai bermunculan. Alyana yang mengandalkan pria kaya! Alyana sedang jalan-jalan dengan pria berondong! Kekayaan Alyana meroket, belanja sepuasnya! Serta ada juga berbagai rumor lainnya Kemudian, setelah orang-orang yang ditinggalkannya itu mengetahui kebenarannya, mereka menangis dan berlutut memohon maaf pada Alyana! Orang tuanya yang serakah berkata, "Kamu selamanya adalah putri kesayangan kami, pulanglah bersama kami, ya?" Sementara mantan pacarnya yang berengsek berkata, "Aku hanya mencintaimu seorang, kumohon berikan aku satu kesempatan lagi!" Sayangnya, mereka semua terlambat! Seorang pria mengadang mereka semua, sambil berkata dengan ekspresi dingin, "Siapa pun yang berani mengganggu Nona Alyana lagi, akan dipatahkan kakinya." Pada akhirnya, seorang pria yang sangat unggul dan berkuasa berlutut dengan satu kaki di hadapan Alyana dan berkata kepadanya, "Tak peduli hidup atau mati, kamu adalah milikku." Nathan Moran tak pernah merasa dirinya adalah orang baik, sebagai kepala dari sebuah keluarga terkemuka, selalu bertindak tegas dan kejam. Setiap langkah dan tindakan yang diambilnya, dapat membuat orang gemetar ketakutan. Namun, siapa yang akan menyangka, sosok bagaikan jelmaan dewa yang tak bisa disinggung ini, ternyata menyukai seorang gadis secara diam-diam selama delapan tahun lamanya. Semua kelembutan yang pria itu miliki, hanya diberikan kepada gadis itu seorang.
Voir plusDi dalam ruang pameran, Alyana kini dikepung media dan jurnalis, dikelilingi lapisan demi lapisan manusia yang membuatnya tidak lagi terlihat dari luar.Orang-orang berdesakan, dan suara percakapan terdengar di mana-mana.Di tengah keramaian itu, Harison berdiri mematung, seolah jiwanya menguap dari tubuhnya. Tatapannya terpaku ke arah pusat ruangan, ke tempat Alyana berdiri."Harison, itu benar-benar ...."Cecilia menoleh, dan pandangannya bertemu dengan mata Harison yang bergemuruh dengan emosi yang tidak pernah dia lihat sebelumnya.Sudah lebih dari dua tahun menikah, dan dia selalu tahu bahwa di hati Harison masih ada ruang untuk Alyana.Namun, dia mengira Alyana telah tiada, hanyalah sosok dari masa lalu. Meskipun masih menempati sudut kecil di hati Harison, itu tidak akan mengancam pernikahan mereka.Sekarang keadaan berubah. Alyana masih hidup, dan jauh lebih cantik lebih memesona dibandingkan tiga tahun lalu.Seketika, rasa cemas yang tajam menyelinap masuk, membuat Cecilia mer
[Hargai sedikit perasaan Alyana, nggak usah ungkit-ungkit Keluarga Imano yang bikin sial itu di hari kembalinya Alyana.][ ... ]Perlahan, komentar-komentar yang menyambut kembalinya Alyana memenuhi dunia maya.Pada saat yang sama, kabar yang sama tersebar juga di luar galeri seni. "Begonia itu ternyata Alyana!""Aku sudah lihat beritanya di internet. Sumpah! Ini luar biasa banget! Siapa yang nyangka dia adalah Begonia!""Kalau tahu begini, aku pasti cari cara untuk dapat tiketnya! Kapan lagi bisa nonton drama secara langsung seperti ini!"Mendengar percakapan itu, Alina segera meraih lengan salah satunya dan bertanya, "Kalian sedang ngomongin apa?""Begonia itu Alyana. Kamu tahu ....""Eh? Dia kan adiknya Alyana, yang dulu pernah ketahuan pakai karya kakaknya buat buka pameran fotografi."Mendengar bisikan dari temannya, orang yang menjawab tadi langsung memandang rendah Alina. "Ckckck, jadi kamu si maling itu!""Ckckck!"Teman-temannya ikut mengejek.Menyaksikan apa yang terjadi, Ime
Diiringi seruan penuh kegembiraan, suara rana kamera pun berdentang tiada henti.Berbalut gaun bermotif bunga lotus berwarna lembut yang pas di badan, seorang wanita menembus keramaian dengan pengawalan petugas, lalu naik ke tangga melingkar yang berdiri megah di pusat ruang pameran.Dalam hitungan detik, perhatian di ruangan langsung terpaku pada punggungnya. Gaun itu melukis garis tubuhnya dengan anggun, menghadirkan bayangan yang menggoda imajinasi.Sang wanita perlahan membalikkan badan. Wajah mungil yang dirias ringan tersenyum lembut, memancarkan pesona yang tidak dapat disandingkan.Suasana di bawah seketika menjadi gaduh."Dia ... bukankah dia Alyana?""Bukankah dia sudah meninggal? Aku sedang bermimpi? Siang-siang begini masa ada hantu?"" ... "Di antara semua orang, ekspresi rombongan Helen paling mencolok.Bahkan, wajah Helen tampak sangat pucat. "Astaga, apa yang terjadi? Aku ... lihat hantu?""Mana ada hantu di dunia ini ...." Elvira berbicara sambil menoleh ke arah tangg
"Nggak juga, itu namanya membela diri."Nathan melangkah mendekati Alyana, matanya menyapu sosok Alyana dari atas ke bawah dengan tenang. "Kamu belum selesai siap-siap?""Belum."Alyana memandang ke arah ruang pamer. "Aku sedang berpikir, harus muncul dengan cara apa tanpa membuat semua orang ketakutan. Bagaimanapun, kemunculanku ini ... bisa dianggap bangkit dari kubur."Mendengar Alyana masih sempat bercanda di kalimat terakhir, Nathan pun tahu bahwa kekhawatirannya memang berlebihan.Wanita di hadapannya ini sama sekali tidak tampak gugup."Tapi, mau bagaimanapun juga, aku memang sudah kembali."Saat berbicara, sorot mata Alyana semakin berbinar, disertai rasa lega yang menyiratkan selamat dari bahaya. "Aku kembali hidup-hidup."...Seiring berjalannya waktu, suara-suara diskusi tentang Begonia di dalam ruang pameran semakin ramai."Kudengar dia masih muda, dan orang asli Kota Anjelo. Katanya pameran terakhir ini memang sengaja dijadwalkan di sini karena dia berniat menetap.""Seriu
Di saat yang sama, Alyana baru keluar dari toilet ketika tiba-tiba bahunya dicekal."Alyana, kamu ngapain di sini?"Begitu mendengar suara Arifin, Alyana merasa hatinya seperti tenggelam. 'Area ini hanya bisa diakses oleh tim inti, kenapa Arifin bisa menyelinap masuk?'"Kamu bisu sekarang? Di pemakaman kemarin kamu cukup cerewet, 'kan?"Arifin menarik Alyana ke belakang, mendorong tubuhnya ke dinding dan menatap tajam dari atas ke bawah. "Gimana kamu menyelinap masuk? Jangan-jangan kamu kerja serabutan di pameran ini?"Ekspresi Alyana tampak dingin. "Hanya staf resmi yang boleh masuk area ini. Kamu sebaiknya pergi sekarang juga.""Oh?"Arifin mengangkat alisnya. "Jadi kamu memang kerja di sini? Tiga tahun pura-pura mati, ujung-ujungnya balik lagi ke Kota Anjelo. Kamu masih berharap diterima lagi ke Keluarga Imano, ya?""Gimana kalau aku rekam kondisimu sekarang, buat dapat simpati dari Ayah dan Ibu? Siapa tahu mereka luluh dan ajak kamu pulang lagi ...."Sambil bicara, Arifin mengeluar
Sejak awal, kedatangan Helen ke pameran ini memang bukan demi menikmati karya seni.Sambil berjalan, dia terus mencari celah untuk menggiring percakapan ke arah yang diinginkan. "Nathan, lihat deh keluarga di foto ini, harmonis dan bahagia ....""Andai suatu hari kamu juga menikah dan memberiku seorang cucu gemuk, aku pasti akan tersenyum lebih cerah dari wanita di foto ini."Melihat raut wajah Helen penuh harapan itu, Elvira agak tidak tega. Dia segera berbisik pelan, "Nenek Helen, itu bukan foto keluarga ...."Di sisi lain, Andreas tertawa dan berkata, "Nenek Helen, pria dan wanita itu guru, dua anak kecilnya murid. Kalau Nenek mau pakai pameran fotografi buat ungkit soal pernikahan, ya minimal riset dulu, 'kan?"Helen langsung merasa malu, buru-buru membaca ulang deskripsi karya.Nathan sudah lama menangkap maksud tersembunyi di balik kata-kata Helen, tetapi tetap tidak banyak bicara. Saat ini, dia hendak melangkah pergi.Helen dengan cepat menahan lengan jasnya. "Nathan, karena sud
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Commentaires