Kamulah Jodohku, Alyana!

Kamulah Jodohku, Alyana!

By:  SahiraIn-update ngayon lang
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
10
8 Mga Ratings. 8 Rebyu
114Mga Kabanata
10.7Kviews
Basahin
Idagdag sa library

Share:  

Iulat
Buod
katalogo
I-scan ang code para mabasa sa App

##Penyakit Alayana Imano membuat hidupnya tersisa tidak lama lagi. Semenjak saat itu, Alyana sadar bahwa di hadapan hidup dan mati, semuanya hanyalah ilusi. Alyana tidak mau lagi menoleransi keluarganya yang egois dan bagai parasit itu! Dia juga tak mau lagi bertahan dengan tunangannya yang semula berlutut melamarnya, tapi malah berselingkuh dengan adiknya itu! Dia kehilangan segalanya, tapi dia akhirnya bebas .... Lama kelamaan, rumor tentang Alyana pun mulai bermunculan. Alyana yang mengandalkan pria kaya! Alyana sedang jalan-jalan dengan pria berondong! Kekayaan Alyana meroket, belanja sepuasnya! Serta ada juga berbagai rumor lainnya Kemudian, setelah orang-orang yang ditinggalkannya itu mengetahui kebenarannya, mereka menangis dan berlutut memohon maaf pada Alyana! Orang tuanya yang serakah berkata, "Kamu selamanya adalah putri kesayangan kami, pulanglah bersama kami, ya?" Sementara mantan pacarnya yang berengsek berkata, "Aku hanya mencintaimu seorang, kumohon berikan aku satu kesempatan lagi!" Sayangnya, mereka semua terlambat! Seorang pria mengadang mereka semua, sambil berkata dengan ekspresi dingin, "Siapa pun yang berani mengganggu Nona Alyana lagi, akan dipatahkan kakinya." Pada akhirnya, seorang pria yang sangat unggul dan berkuasa berlutut dengan satu kaki di hadapan Alyana dan berkata kepadanya, "Tak peduli hidup atau mati, kamu adalah milikku." Nathan Moran tak pernah merasa dirinya adalah orang baik, sebagai kepala dari sebuah keluarga terkemuka, selalu bertindak tegas dan kejam. Setiap langkah dan tindakan yang diambilnya, dapat membuat orang gemetar ketakutan. Namun, siapa yang akan menyangka, sosok bagaikan jelmaan dewa yang tak bisa disinggung ini, ternyata menyukai seorang gadis secara diam-diam selama delapan tahun lamanya. Semua kelembutan yang pria itu miliki, hanya diberikan kepada gadis itu seorang.

view more

Kabanata 1

Bab 1

"Tumor otakmu berkembang dengan sangat cepat, lokasinya juga cukup sulit. Tingkat keberhasilan operasinya sangat rendah ...."

"Kalau kamu nggak mau dioperasi, kemungkinan besar umurmu nggak sampai setahun."

Ucapan si dokter terngiang lama di telinga Alyana Imano.

Dia pun berjalan keluar rumah sakit dengan linglung. Saat masuk ke dalam taksi, hasil pemeriksaan yang dia bawa sudah lecek.

Alyana akhirnya tersadar dari lamunannya, dia harus memberitahukan kabar ini kepada tunangannya, Harison Gandhi.

Alyana mengeluarkan ponselnya, jemarinya menyentuh layar dengan gemetar. Dia akhirnya memutuskan untuk mengirimkan pesan.

"Harison, hari ini pulanglah lebih cepat. Ada yang ingin kubicarakan."

Tiba-tiba, terdengarlah bunyi tabrakan yang kencang dan mobil pun berguncang.

Tubuh Alyana sontak terdorong ke depan dengan kuat, kepalanya membentur kursi dan pandangannya menggelap di tengah rasa sakit yang menghujamnya.

Tidak lama kemudian, terdengarlah suara bising dari segala arah.

Belum sempat Alyana bereaksi, tiba-tiba pintu mobil terbuka dan sesosok pemuda bergerak mendekat. "Nona, kamu ...."

"Aku nggak apa-apa ...."

Alyana refleks mengibaskan tangannya. Dia hanya ingin secepat mungkin pulang, dia sama sekali tidak menyadari perubahan ekspresi si pemuda.

Akan tetapi, pemuda itu langsung mencengkeram pergelangan tangan Alyana sambil berkata, "Biar kuantar ke rumah sakit sekarang!"

"Nggak usah ...."

Pemuda itu tidak mengacuhkan penolakan Alyana. Dia langsung menggendong Alyana dan berjalan ke pintu belakang sebuah mobil Rolls-Royce Cullinan. "Paman, aku mau bawa dia ke rumah sakit!"

Dari balik kaca jendela mobil yang setengah diturunkan, terlihatlah sesosok wajah pria yang tampak begitu dingin. Pria itu mengenakan kacamata berbingkai emas yang bertengger di pangkal hidungnya yang tinggi, sepasang matanya yang berbentuk sipit dan terkesan acuh tak acuh itu sedang sibuk membaca pekerjaannya di layar sebuah tablet.

Pria itu bahkan tetap bersikap dengan tenang di tengah kondisi yang begitu kacau seperti ini.

"Pergilah."

Pemuda itu baru melangkah maju setelah mendapatkan izin.

Kepala Alyana terasa makin pusing, kepalanya akhirnya refleks bersandar pada dada pemuda itu.

...

Saat sadar kembali, Alyana sedang berbaring di atas ranjang rumah sakit. Kepalanya terasa sakit berdenyut-denyut.

Tidak ada siapa pun di sekitarnya.

Alyana akhirnya duduk di atas ranjang dengan susah payah. Setelah menenangkan diri sejenak, dia baru ingat ada janji bertemu Harison.

Pria itu paling benci orang yang terlambat.

Jantung Alyana sontak terasa seperti berhenti berdetak selama sepersekian detik. Dia langsung turun dari ranjang dan keluar dari kamar rawat tanpa mengindahkan rasa sakit di kepalanya.

UGD rumah sakit itu dipadati orang. Alyana melangkah maju sambil berpegangan pada dinding. Secara kebetulan, ekor matanya melihat sosok seseorang di tengah kerumunan.

Orang itu adalah Harison!

Pria itu sedang menggendong Alina Imano sambil berjalan dengan tergesa-gesa, lalu langsung menghilang di antara kerumunan orang!

Entah berapa lama Alyana hanya bisa berdiri termangu di sana, sebelum akhirnya tersadar karena ponsel di sakunya bergetar.

Dia mengeluarkan ponselnya, lalu membaca pesan balasan dari Harison, "Besok saja kita bicara, hari ini aku nggak pulang."

Kejadian yang begitu menyedihkan sekaligus familier.

Karena ini bukan pertama kalinya Harison melupakannya gara-gara orang lain.

Bagi Harison, tidak ada apa pun atau siapa pun yang lebih penting daripada tunangannya.

Masalahnya, Alyana tidak menyangka bahwa adiknya, Alina, ternyata akan mendahuluinya.

Kenapa?

Rasanya hati Alyana begitu hancur. Kenapa harus Alina?

Alyana pun menelepon Harison seolah-olah ada suatu kekuatan misterius yang merasukinya. Lama sekali hanya dering nada sambung yang terdengar sebelum akhirnya panggilan itu diangkat.

Suara Harison dari ujung telepon sana terdengar jelas sangat tidak sabar. "Sudah kubilang aku nggak pulang ...."

"Sekarang kamu lagi di mana?"

Alyana bertanya dengan suara yang serak sambil mati-matian berusaha agar jangan sampai menangis.

"Memangnya aku bisa di mana lagi?"

Harison balik bertanya, tetapi lalu menambahkan karena merasa bersalah, "Aku lagi di kantor, sibuk banget."

Alyana menggenggam ponselnya dengan erat, sebersit senyuman getir berkilat dalam tatapannya. Bagus sekali, ternyata Harison tetap membohonginya.

Sepertinya Harison menyadari ada yang salah dengan Alyana, dia berujar lagi dengan suara yang sangat lembut, "Kamu tunggu saja aku di rumah, Alya, nanti aku akan langsung pulang menemuimu setelah pekerjaanku selesai."

"Aduh ...."

Tiba-tiba, terdengar keluhan kesakitan pelan dari ujung telepon sana.

Tentu saja Alyana bisa mendengarnya, tetapi dia berpura-pura tidak mendengar. Dia hanya menjawab dengan suara pelan, "Oke, kutunggu, ya."

Setelah itu, panggilan itu langsung diputus.

Harison bahkan tidak sempat berpamitan dengan Alyana karena sudah sibuk mengasihani Alina.

Alyana menurunkan ponselnya. Jantungnya yang semula terasa begitu nyeri sekarang seolah berhenti berdetak. Rasanya hampa dan sunyi.

Ternyata Harison benar-benar lupa.

Padahal, sore ini mereka seharusnya pergi bersama untuk mengambil gaun pengantin.

...

Sekembalinya ke vila, Alyana langsung mengunci diri di dalam kamar pengantinnya dan jatuh tertidur.

Dia memimpikan semua ingatannya selama 26 tahun ini yang berlalu begitu cepat seperti pertunjukan sekilas.

Alyana tertukar saat baru lahir.

Waktu Alyana berusia 12 tahun, ayah angkatnya terlilit banyak utang karena suka berjudi. Ibu angkatnya juga menggunakan Alyana sebagai alat untuk mencoba memeras uang.

Pada akhirnya, mereka dipenjara.

Alyana pun kembali ke Keluarga Imano, tetapi Alina, si putri palsu yang selama ini Keluarga Imano besarkan tidak kembali ke keluarga aslinya.

Awalnya, Keluarga Imano berusaha sebisa mungkin untuk menebus kesalahan mereka kepada Alyana. Itulah masa-masa yang paling membahagiakan bagi Alyana.

Namun, entah sejak kapan, semua itu perlahan berubah.

Walaupun Alyana adalah anak kandung mereka, tetap saja rasa kekeluargaan yang orangtuanya jalin dengan Alina melalui interaksi sehari-hari lebih kuat.

Pada akhirnya, Alyana justru menjadi orang yang paling salah tempat di Keluarga Imano. Alina juga selalu pamer di depan Alyana dengan mengandalkan kasih sayang keluarga yang tidak Alyana dapatkan.

Kemunculan Harison ibarat secercah sinar mentari yang menerangi kehidupan gelap Alyana.

Orang-orang di luar sana menertawakan dan mengejek Alyana sebagai seorang penjilat, tetapi mereka tidak tahu bahwa dia justru menggunakan Harison sebagai penyelamatnya.

Selama ini, Alyana pikir Harison menyukainya. Jika tidak, kenapa juga Harison begitu memperjuangkannya hingga mereka akhirnya bertunangan?

Satu minggu lagi adalah pesta pertunangan mereka.

"Menikahlah denganku. Aku janji akan memperlakukanmu dengan baik selamanya."

"Ya, aku mau."

Di tengah terang cahaya dan gelap bayangan, Alyana sontak terkejut saat melihat bahwa sosok tokoh utama wanita di atas panggung sana sudah berubah menjadi Alina.

Sementara dia sendiri hanya bisa berdiri diam di tempat sambil menyaksikan Alina mengenakan cincin nikahnya ....

Alyana sontak terbangun dengan kondisi berkeringat dingin.

Langit di luar jendela sana tampak terang.

Kamar itu kosong, hanya ada dirinya di dalam sana.

Ternyata Harison sama sekali tidak pulang semalam.

Alyana juga tidak ingin mencari tahu apakah tunangannya itu bersama Alina atau tidak.

Kepalanya terasa begitu sakit setelah memimpikan semua itu. Rasanya dia seperti diingatkan bahwa waktunya hampir habis dan dia tidak boleh menyia-nyiakannya demi orang lain.

Alyana pun bangun dari tempat tidur untuk mandi. Pada saat itulah dia menyadari bahwa ada sepotong perban besar di dahinya yang berlumuran darah.

Ternyata luka yang dia alami akibat tabrakan dari belakang kemarin cukup serius.

Alyana mengambil kotak obat, lalu mengganti perbannya. Dia refleks meringis kesakitan dan menggertakkan giginya. Sebentar lagi 'kan dia akan mati, jadi mana mungkin dia tidak bisa menahan sedikit rasa sakit seperti ini?

Setelah mengobati lukanya kembali, Alyana pun menatap pantulan dirinya di cermin.

Wajahnya tampak pucat dengan sorot tatapan seperti orang yang tidak bernyawa. Setelah satu malam berlalu, dia juga tampak jauh lebih kuyu.

Pada akhirnya, kehidupannya bukanlah sesuatu yang layak.

Alyana merasa sangat konyol. Padahal hidupnya begitu singkat, tetapi malah dia habiskan demi orang lain.

Pikiran Alyana yang semula begitu jenuh mendadak menjadi jernih.

Dia pun mandi, lalu berjalan turun. Di lantai bawah sana, pelayannya, Dena, sedang sibuk di dapur.

"Nona, tunggu sebentar lagi, saya hampir selesai. Nanti Nona pikir saja masih perlu beli apa lagi yang lain atau nggak, biar saya ...."

"Nggak usah, buatkan saja aku mi."

Dena sontak terkejut, lalu menjulurkan kepalanya keluar dapur dan bertanya sambil menatap Alyana, "Bukannya Tuan Harison bakal pulang untuk makan?"

"Entahlah."

Alyana duduk di meja makan sambil mengetik pesan di ponselnya. Ujung jarinya berhenti sejenak, "Harusnya dia akan pulang."

Namun, sepertinya tidak perlu juga menyiapkan apa pun untuk Harison. Kemungkinan besar pria itu bahkan tidak akan memakan sesuap pun.

Setelah itu, Alyana mengirim pesan ke grup keluarga. [Harison dan aku sudah membatalkan pertunangan kami.]

Dena tidak tahu apa yang sedang Alyana lakukan, tetapi dia merasa ada yang aneh.

Selama sekian tahun ini, Alyana selalu memasak untuk Harison. Pria itu sangat pilih-pilih soal makanan dan hanya memakan apa yang Alyana masak. Bahkan terkadang apabila Alyana sedang sakit, dia tetap memasak karena takut Harison akan kelaparan.

Kenapa hari ini Alyana justru terkesan seperti orang yang berbeda?

Palawakin
Susunod na Kabanata
I-download

Pinakabagong kabanata

Higit pang Kabanata

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Mga Comments

user avatar
Zhen Zhen
semangat thor n trims updatenya . up smpek tamat dong
2025-05-29 18:16:14
1
user avatar
Aswer Nina
menunggu lanjutannta....
2025-05-23 14:33:29
0
user avatar
Zhen Zhen
lanjut dong thor
2025-05-17 08:06:17
0
user avatar
Hana Maliqa
Ayuk lanjutlah thor
2025-05-13 17:16:17
0
user avatar
Wagiatun Wagiatun
keren sih alur ceritanya
2025-05-10 11:36:43
0
user avatar
Zhen Zhen
bgus ceritanta up smpek tamat thor jgn kyk yg lain di tamatkan di tengah jln jdi kecewa paea pembaca
2025-05-10 07:58:42
0
user avatar
Armaini Mei
ini lanjutannya mana??
2025-04-24 15:26:47
1
user avatar
Armaini Mei
gila..ini novel bagus banget.... lanjut ya..
2025-04-30 12:07:12
0
114 Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status