“Malam ini kamu cantik sekali….” Rama menggeleng meralat ucapannya sendiri. “Setiap detik kamu cantik, selalu cantik,” bisik Rama dengan suara serak.
Jemari Rama menekan dan mengusap bibir Cinta sebelum melabuhkan ciuman yang lembut. Lidah Rama menyelinap masuk dan menjilat rongga mulut Cinta, hingga membuat syaraf di sekujur tubuh wanita itu terasa terbakar.
Setiap sentuhan yang diberikan oleh Rama, setiap bisikan dengan deep voice yang melenakan, layaknya api yang membakar gairah Cinta. Ibu satu anak itu menggeliat, tubuhnya meliuk dengan sendirinya mengikuti naluri ketika Rama menjalankan aksinya.
Apa yang dilakukan Rama dan Cinta malam ini bukan sekedar rutinitas mengisi waktu. Bukan juga sekedar pelampiasan hasrat semata. Ada doa dan harapan yang terbalut penuh gairah, dalam setiap gerakan, sentuhan yang diiringi desah dan erang penuh kenikmatan. Mereka ingin segera mendapat momongan.
“Ram… ah.” Seruan Cinta saat milik Rama menghujam masuk.
Tubuh Cinta seolah bergerak dengan send