“Aku hanya ingin orang itu jatuh karena perbuatannya sendiri. Karena itu, aku punya rencana ..." Alma bersandar di kursi kerjanya. Matanya tenang, namun terkesan dingin.
“Rencana?” tanya Felix. Ia menatap Alma penuh rasa ingin tau.
“Aku ingin mempermalukan mereka,” lanjut Alma. “Tapi bukan dengan cara yang murahan. Bukan seperti mereka mempermalukanku. Aku tidak akan menjatuhkan reputasi Arhan dengan tanganku sendiri. Biar dia yang jatuh karena perbuatannya sendiri.”
Felix menatap lekat wajah Alma. Diam sejenak. “Dan Nadine?”
Alma mengangkat bahu ringan. "Dia memang adikku satu-satunya. Meski hanya adik tiri, ibu telah menitipkannya padaku.
“Akan tetapi, Jika dia ikut jatuh bersama Arhan, itu bukan urusanku. Aku tidak akan melindungi atau mendorongnya, tapi aku akan membuat semua orang melihat kebusukan mereka.”
Felix mengangguk. “Kamu cerdas, Alma. Aku tahu kamu nggak akan gegabah. Dan ... apapun yang kamu rencanakan, aku siap di pihakmu. Kalau kamu butuh bantuan, bilang. Aku ada.”