Pelakor itu Adikku

Pelakor itu Adikku

last updateLast Updated : 2025-05-31
By:  Rina NovitaUpdated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
16Chapters
1.6Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Tiga tahun menikah, kudapati suami dan adikku berzina di tempat kerja mereka. Sakit dan hancur, aku pun mulai mempersiapkan serangkaian pembalasan untuk pengkhianatan keduanya. Kalau kumulai dengan berselingkuh juga, seharusnya tidak masalah, bukan?

View More

Chapter 1

Bab 1. Kejanggalan

“Nadine, seragam kamu ketat banget. Itu lekukan dadanya sampai kelihatan begitu. Apa nggak ada seragam yang lebih longgar?”

Teguran itu terlontar dari bibir Alma ketika melihat sang adik, Nadine, yang baru saja ingin berangkat kerja.

Masalahnya, seragam yang dikenakan adiknya tersebut tidak hanya ketat di bagian dada dengan belahan rendah, tapi juga membingkai lekukan pinggul Nadine dengan sempurna.

Nadine ‘kan perawat, kenapa pakaiannya malah kurang seronok seperti itu?

“Dari dulu seragam perawat juga begini, Kak. Jangan norak deh.” Nadine yang ditegur kakaknya langsung membela diri. Ia kemudian melirik kakak iparnya. “Coba aja tanya sama Mas Arhan.”

Alma melihat suaminya yang tampak acuh tak acuh. “Iya, Al. Seragam perawat sekarang memang begitu.” Arhan, suami Alma, menyahut seperlunya seiring memasukkan tas berisi keperluan kerjanya ke dalam mobil.

Hal tersebut membuat Alma mengernyit. Bingung. Pasalnya, meski sudah tidak bekerja di rumah sakit, Alma tidak pernah melihat tenaga medis berpakaian seksi seperti adiknya saat ini.

Rasanya … kurang pantas dilihat, menurut Alma.

“Tapi—”

“Ya sudahlah, Kak.” Nadine memotong kalimat Alma dengan nada kesal. “Namanya juga aturan rumah sakit, kita bisa apa?”

Baru saja Alma ingin membalas, Arhan sudah terlebih dulu angkat suara. “Kamu sudah lama nggak kerja sih, makanya nggak ngerti. Udahlah, nggak usah sok pinter. Nanti malah bikin kami telat lagi ke rumah sakit. Ayo Nadine, naik,” perintah pria tersebut seiring masuk ke dalam mobil.

Melihat itu, Nadine tersenyum penuh kemenangan. “Tuh ‘kan, Kak! Bang Arhan jadi marah sama Kakak. Makanya, Kak. Jangan banyak komentar deh. Yang dokter beneran aja diem,” celetuk Nadine sebelum mengikuti kakak iparnya masuk ke dalam mobil.

Sebelum benar-benar pergi, Arhan membuka jendela dan berkata pada Alma, “Kami nanti pulang malam, kamu nggak perlu tunggu dan makan aja sendiri.” Tidak lupa pria itu menambahkan, “Jangan lupa juga tutup gerbang.”

Kemudian, mobil yang mengangkut suami dan adiknya itu pun melesat pergi, sama sekali tidak memberikan kesempatan bagi Alma untuk bicara.

Alma menghela napas berat. Hatinya terasa sangat perih, seperti … direndahkan karena dirinya hanya ibu rumah tangga dan tidak lagi bekerja.

Sejak menikah dengan Arhan tiga tahun lalu, Alma memang berhenti meniti karirnya sebagai dokter. Semua atas permintaan Arhan dan ibunya yang berharap Alma fokus dengan keluarga dan melahirkan keturunan sebelum kembali bekerja.

Meski awalnya Alma tidak punya masalah, belakangan ini Alma sedikit menyesalinya. Semua karena sikap sang suami, yang juga berprofesi sebagai dokter, makin lama makin dingin. Seperti tadi, tidak jarang Arhan menepis kalimat Alma dengan kalimat menyakitkan, mengatakan dirinya tak lagi bekerja dan sok tahu.

Kadang, tak elak Alma merasa sedikit cemburu pada Nadine, adiknya itu. Bukan hanya bisa bekerja di tempat yang sama dengan suaminya, tapi obrolan mereka terkesan lebih nyambung. Seakan … Nadine dan Arhan lebih cocok menjadi pasangan—

“Hush, mikir apa sih kamu, Alma?” tegur Alma kepada dirinya sendiri.

Baru saja Alma hendak masuk usai menutup pintu gerbang, tiba-tiba saja seseorang memanggilnya.

“Mbak Alma!”

Spontan, Alma menoleh dan melihat salah seorang tetangga melambai ke arahnya. “Bu Retno?”

“Mbak Alma, sini dulu lah! Ngobrol-ngobrol sini!” sahut Bu Retno, yang diikuti senyuman ramah ibu-ibu lain di depan gerobak tukang sayur itu.

Tidak enak menolak, Alma pun keluar dari pekarangan dan menghampiri gerombolan ibu-ibu tersebut. “Pagi, Ibu-ibu. Lagi belanja?” ucapnya berbasa-basi.

“Iya, Mbak,” jawab ibu-ibu yang lain sambil mulai senyam-senyum penuh arti.

Kemudian, sejumlah dari mereka saling melirik dan menyenggol, sampai akhirnya Bu Retno yang memutuskan untuk angkat suara.

“Mbak Alma, maaf nih saya mau tanya, memangnya Mbak Alma nggak risih lihat suami sama adeknya sedeket itu?”

“Hah? Gimana, Bu?” tanya Alma bingung.

Bu Retno melirik kiri dan kanan, seakan memastikan tidak ada yang mendengar kecuali ibu-ibu yang ada di sana, lalu berbisik, “Itu loh, Mbak. Adik sama suami Mbak tiap hari berangkat kerja bareng, pulang bareng, memangnya Mbak Alma nggak takut suaminya malah jatuh hati, terus selingkuh sama adiknya?”

Deg!

Alma tampak terkejut mendengar ucapan tetangganya. “Ya ampun, Bu. Kok ngomongnya gitu…” balasnya, sedikit sulit menerima tuduhan tersebut.

“Aduh, Mabk. Nggak jarang loh Mbak zaman sekarang kakak sama adik ipar selingkuh, apalagi kalau dua-duanya satu profesi begitu! Wajib hati-hati! Kami sih ngebilangin aja.”

Ibu-ibu lain langsung mengangguk-angguk, seakan mendukung omongan Bu Retno.

“Apalagi, udah nggak jarang kami lihat Mas Arhan sama adik Mbak Alma jalan-jalan berdua di mal dekat sini. Ya kok aneh, kakak-adik ipar malah lebih sering jalan bareng dibandingkan sama Mbak Alma yang istrinya.”

Detik itu, Alma yang tadi masih santai dan merasa ini hanya gosip tetangga biasa, langsung membeku.

“Apa, Bu?” tanya Alma.

Bu Retno mengerjapkan mata, seakan kaget dengan reaksi Alma. “Loh, Mbak Alma nggak tahu? Mas Arhan sama adik Mbak Alma itu kayaknya hampir tiap hari Sabtu deh pergi ke mal sebelah situ.”

(Bersambung)

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
16 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status