Mendengar jawaban dari Azof, Aris merasa kesal, namun ia juga merasa puas karena Azof mau mengaku kepada semua orang bahwa ada kemungkinan ia menyukai Sarah.
"Kalian dengar kan? Atasan macam apa yang mempunyai kemungkinan menyukai istri orang?!" ujar Aris.
Azof menatap Aris dengan tajam, ia semakin suka dengan drama yang semakin lama semakin memanas.
"Kenapa kamu keliatan cemburu dan tidak terima? Bukankah kamu sendiri tidak bisa mencintai istri kamu dan tidak pernah menghargai keberadaannya?" cecar Azof sambil menaikan sebelah alisnya.
"Kalau kamu tidak mau istri kamu disukai dan diperhatikan oleh laki-laki lain, seharusnya kamu bisa menjaga perasaan istri kamu. Bukan malah mengkhianatinya!" sambung Azof.
Beberapa karyawan yang merasa tertarik oleh perdebatan itu, mereka tidak segan-segan untuk merekamnya.
"Maksud anda apa bicara seperti itu? Sudahlah, kalau tidak mempunyai bukti, sebaiknya jangan memutar balikan fakta untuk menjatuhkan saya dan mantan istri anda!"
"Oh j