Sesampainya di halaman rumah, sebelum turun dari mobil, Aris mengecek ke arah sekeliling rumahnya. Memastikan bahwa kondisi di sana aman dan tidak ada tetangga yang berada di luar rumah mereka.
"Aman, kita bisa turun sekarang, Sayang!" ujar Aris.
Aris turun dari mobil kemudian menarik pergelangan tangan Sinta dengan lembut dan buru-buru membawanya masuk ke dalam rumah sebelum ada orang yang lewat dan melihat mereka berdua.
Di ruang tengah, Bu Susi dan Pak Bambang sedari tadi sudah menunggu kedatangan putra mereka.
Melihat Aris yang datang bersama Sinta, membuat Bu Susi langsung naik pitam.
"Untuk apa kamu bawa dia ke sini, Aris?!" bentaknya.
"Mulai hari ini, Sinta akan tinggal di sini bersama kita, Bu! Terserah deh mau Ibu setuju atau tidak, tapi itu gak akan merubah keputusan aku." tegas Aris.
"Jangan ngawur kamu! Ibu gak setuju!" tolak Bu Susi.
"Kalian itu belum menikah, mau ditaruh di mana muka Ibu dan Bapak, hah?!" sambungnya.
"Apa kamu mau rumah kita didemo sama tetangga