"Ini sudah waktunya, Damar," Rachel berkata tegas, suaranya penuh keteguhan. Ia duduk di meja bundar bersama Damar, beberapa anak buah setia mereka, dan seorang peretas handal yang baru saja bergabung. Setiap orang di ruangan itu tahu apa yang ada di depan mereka—keputusan besar yang bisa mengubah jalannya permainan ini.
Damar menatap Rachel, matanya berkaca-kaca penuh emosi. “Kita sudah jauh melangkah, Rachel. Jika kita gagal... ini bisa berakhir buruk untuk kita semua.”
Rachel menatap Damar dengan penuh keyakinan. "Tidak ada pilihan lain, Damar. Kita harus membocorkan bukti ini ke media dan pihak berwenang. Ini kesempatan kita untuk menghancurkan Richard sebelum dia punya kesempatan untuk membungkam kita."
Damar menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan pikirannya yang sedang kalut. Bukti yang mereka punya adalah kunci—bukti yang dapat meruntuhkan semua kekuatan Richard. Namun, mereka juga tahu risikonya sangat besar. Begitu bukti itu keluar, mereka tidak hanya akan menjadi sas