“Rachel... kamu pasti tahu apa yang harus kamu lakukan, kan?” Richard duduk di kursi besar di ruang kerjanya, tangannya memutar-mutar pena dengan penuh ketelitian. Pikirannya sedang kacau, namun matanya tetap tajam, menatap foto Rachel yang diambil diam-diam oleh salah satu anak buahnya. Foto itu menunjukkan Rachel sedang berbicara dengan seseorang, seorang pria yang tidak dikenal. Kecurigaan Richard semakin menguat, meskipun ia tidak bisa memastikan apakah itu hanya perasaan atau ada sesuatu yang lebih besar di baliknya.
Ia sudah lama merasakan ada yang aneh dengan Rachel, tapi kali ini, perasaan itu semakin sulit disangkal. Ia baru saja memeriksa brankasnya, dan ada satu hal yang mencurigakan—dokumen yang seharusnya terletak rapi di tempatnya kini sedikit bergeser. Sepertinya ada seseorang yang telah menyentuhnya. Seseorang yang tahu persis di mana dan kapan harus mencari. Rachel? Atau mungkin orang lain? Tapi entah mengapa, intuisi Richard mengatakan bahwa Rachel adalah kuncinya.