“ El, kita ke rumah sakit sekarang? “ tanya Vero saat ia berada di depan Elena.
Elena mendongakkan kepalanya, melirik jam yang melingkar di pergelangan tangan. Waktu menunjukkan pukul tiga sore.
Ia berpikir sejenak, tapi Vero kembali berbicara, “ Tapi jika kau merasa sibuk. Aku bisa meminta pihak rumah sakit agar mengirimkan hasilnya.” sambung Vero.
Keadaan di luar begitu cerah, bahkan sinarnya masuk melalui jendela-jendela besar itu. Elena menatap ke luar dengan dalam, entah kenapa sepertinya ia harus ke rumah sakit.
Setelah berpikir beberapa saat, akhirnya ia memutuskan untuk tetap pergi, “ Baiklah, ayo pergi. Aku juga penasaran dengan wajah pria bernama Dito.”
Elena merapikan mejanya kembali mematikan sambungan listrik yang baru ia pakai. Sesaat kemudian mereka sudah berada di dalam mobil.
Vero duduk di depan kemudi, sementara Elena berada di bangku penumpang.
Tatapannya kali ini begitu dalam, ia melihat ke luar jendela dengan diam. Vero yang merasa aneh tentu yakin ada yang berb