Riak daun-daun terdengar diantara gemercik suara sungai yang mengalir, sinar matahari sore menyelinap di antara pepohonan yang tumbuh tinggi.
Setelah menenangkan diri, Audrey akhirnya beranjak meninggalkan kursi taman itu, hendak pulang dan kembali ke villa untuk bersiap-siap.
Mungkin nanti malam akan terjadi sesuatu jika memang benar Serena adalah orang yang Audrey curigai.
“Audrey!” panggil Dante dengan napas tersengal, pria itu meneliti keadaan Audrey dari ujung kaki hingga kepala untuk memastikan bahwa Audrey tidak lagi terluka.
“Kenapa kau ada disini?”
“Aku mencarimu keman-mana, tapi kau pergi tidak membawa handphone. Harusnya jangan pergi sendirian, ini bahaya,” jawab Dante seraya meraih wajah sembab Audrey dan mengusapnya dengan hati-hati, “aku sudah memberi penjelasan pada Aurelie. Dia telah mengerti dan menyesali perbuatannya, kuharap kau bisa memaafkan perbuatannya.”
Audrey tersenyum dengan helaan napas beratnya melepas sesak didalam hati.
Audrey bersyukur jika ternyata m