Galih sudah menunggu dengan gelisah, dilirik jam di tangannya sudah pukul delapan lebih lima belas menit tapi Laras belum terlihat, suasana cafe di lantai atas yang sudah dihias sedemikian rupa sungguh sangat indah, meja dihias sedemikian cantik ditambah dua kursi yang berhadapan, iringan musik menambah kesan romantis malam itu yang sengaja disiapkan oleh Galih untuk menyambut kedatangan Laras.
Galih mulai gelisah sudah hampir satu jam masih belum ada tanda-tanda kedatangan Laras, hatinya mulai gusar dan tak enak. Awalnya sungguh sangat percaya diri tapi kini perlahan luntur dan memudar semua perasaan itu, Galih harus mengubur semua rasanya, mungkin memang Laras tak pernah mencintainya, selama ini perempuan itu hanya sekedar baik biasa saja yang salah diartikan oleh Galih.
"Mas, bereskan saja semuanya."
Galih memerintahkan pada pelayan yang sejak tadi berdiri tak jauh dari tempat Galih duduk, pelayan yang siap membantu dan melayani Galih pun dengan sigap segera membereskan meja se