Zera berdiri di sana, menggigil, bukan karena dingin, tetapi karena ketidakpastian dan rasa takut yang semakin mencengkeram. Tatapannya tetap tertuju pada Dante, yang terlihat semakin lemah setiap detiknya. Namun, meski terluka, ada kilatan tegas di mata Dante yang membuat Zera merasa ia harus tetap bertahan, harus mengerti apa yang sedang terjadi.
"Zera..." suara Dante serak, terdengar seperti bisikan yang hampir tertelan udara. "Kunci itu... tidak bisa jatuh ke tangan Raul."
Zera menelan ludah, berusaha memahami peringatan Dante. "Tapi apa yang harus kulakukan? Aku bahkan tidak mengerti apa yang sedang terjadi!" keluhnya, frustasi mulai menyelinap di antara kecemasan.
Dante menutup matanya sesaat, seakan sedang berjuang mengumpulkan kekuatan untuk bicara lagi. "Raul... dia... bukan hanya ingin kekuasaan," gumamnya perlahan, "Dia ingin sesuatu yang lebih... sesuatu yang bisa menghancurkan kita semua."
Zera terpaku, napasnya terhenti sejenak. "Apa yang dimaksudnya dengan 'sesuatu yang