Zera merasakan sesuatu yang berat menyelimutinya, seakan udara di ruangan itu tiba-tiba berubah menjadi dingin dan menyesakkan. Pria misterius ini tidak hanya memperingatkannya, dia juga seolah menempatkan Zera di tengah pusaran kekacauan yang tidak dia pahami sepenuhnya.
“Aku harus melindungi Dante?” Zera mengulangi kata-katanya, penuh keraguan. “Bagaimana caranya aku bisa melindunginya? Dia bahkan memiliki lebih banyak kekuatan daripada yang aku bayangkan.”
Pria itu mendekati Zera, sorot matanya lebih intens. "Kau benar, Dante adalah pria yang kuat, tapi bahkan yang terkuat pun bisa runtuh jika diserang dari dalam. Musuh-musuhnya tahu itu. Mereka tidak akan menyerangnya secara langsung—mereka akan menggunakan cara-cara yang lebih licik, seperti merusak orang-orang terdekatnya. Dan sekarang, Zera, kau adalah salah satu orang yang paling penting dalam hidupnya, entah kau menyadarinya atau tidak."
Zera menelan ludah, mencoba memproses semua ini. “Apa yang harus kulakukan?”
Pria itu ter