Zera berlari menyusuri lorong dengan napas memburu, jantungnya berdegup kencang. Pikirannya penuh dengan rasa khawatir tentang apa yang baru saja terjadi. Marko dan Aria jelas menyembunyikan sesuatu, dan tindakan mereka tadi bukan sekadar ancaman kosong.
Dia harus menemukan Leo atau Dante sesegera mungkin. Lorong-lorong mansion terasa lebih panjang dari biasanya, dan setiap bayangan tampak lebih gelap dan menakutkan. Zera merasakan tekanan di setiap langkahnya, seolah-olah ada yang mengintainya dari belakang.
Ketika dia akhirnya tiba di depan pintu kamar Dante, dia menghentikan langkahnya sejenak, mencoba menenangkan diri sebelum mengetuk. Pikirannya masih bergejolak, tetapi dia tahu tidak ada waktu untuk menunda. Dia mengetuk pintu dengan tergesa-gesa.
Pintu terbuka dengan cepat, dan Leo berdiri di sana, ekspresinya langsung berubah serius ketika melihat wajah tegang Zera.
"Ada apa?" tanyanya tanpa basa-basi.
Zera menghela napas berat. "Marko dan Aria… mereka menyembunyikan sesuatu.