Setelah makan siang tepatnya di jam 14.40
Email masuk dari tim testing. Bug di fitur verifikasi data.
Aurelie mengetik solusi logika. Siap kirim ke Reza. Tapi biasanya, Shaquelle akan nyelip kasih komentar konyol.
“Logikamu bagus, tapi bukan logika cinta.” Kira-kira seperti itu celetukannya.
Hari ini? Hanya hening.
Aurelie bersandar di kursinya, melipat tangan. Lalu sadar.
“Kenapa aku nungguin komentar absurd itu?”
Ia menatap layar. Kemudian menggeleng.
“Shaquelle itu CEO. Bukan konten hiburan harian.”
Tapi di hatinya, beragam pertanyaan muncul tidak bisa dielakan, “Dia kenapa, sih? Kok seharian ini enggak keliatan? Tapi bu Celica ada malah mondar-mandir masuk ke ruangannya berarti dia ada, kan?”
Sementara itu, di ruangan CEO
Shaquelle duduk dengan ekspresi putus asa, menatap daftar di iPad-nya:
Misi: Hari 1 dari 7 – Menjauh.
Kopi dingin. Laptop menyala. Tapi pikirannya hanya berputar pada satu hal, “Apa Aurelie udah nyariin gue?”
Ia mengintip lewat celah tirai kaca. Au