"Raina, kembalilah padaku."
Amar menatap mantan istrinya lekat, sebuah ketulusan terpancar dari mata coklatnya yang indah.Raina tertegun. Hatinya terharu. Ternyata Amar belum sama sekali berpaling darinya. Tak terasa matanya berkaca-kaca. Tiga kata tadi mampu membuat riak di hati Raina.Sesungguhnya, Raina masih ragu. Dia belum tahu apa yang diinginkan hatinya.Jika berjauhan dari Amar, ia ingin lelaki itu muncul menenangkan hatinya yang kelabu.Tetapi ketika berdekatan, Raina malah menciptakan jarak yang sulit untuk dilompati."Maafkan aku, mas.." ucap Raina tertunduk.Tak ada kata lain yang bisa diucapkannya saat ini. "Aku belum bisa."Amar mengangguk lemah. Untuk ketiga kalinya ia kembali di tolak. Maksud hati ingin menyambung tali yang terlepas, tapi sang pemilik tak ingin tali itu disentuh."Tidak apa-apa. Aku mengerti." Jawabnya getir.Raina mungkin masih trauma, kan