Sangat jelas Jeslin tidak tahu terakhir kali di departemen bisnis, Cahdani menyapa Ardika sebagai majikannya tepat di hadapan semua staf departemen bisnis.
Hal seperti ini adalah hal yang sangat dirahasiakan oleh perusahaan, jelas karyawan-karyawan dari departemen bisnis tidak berani membicarakan hal ini dengan sembarangan.
Jadi, walaupun awalnya Jeslin sangat bingung mengapa Ardika tiba-tiba bisa menduduki posisi sebagai manajer, tetapi setelahnya dia menganggap hal ini sebagai kontribusinya. Dia bahkan mengira Ardika telah memperoleh keuntungan berkat dirinya.
"Ya, ya, ya, aku bukan siapa-siapa."
Ardika tidak ingin berdebat dengan wanita ini. Setelah sedikit menjauhkan ponselnya, dia baru berkata dengan acuh tak acuh, "Jeslin, kamu nggak mungkin meneleponku hanya untuk bertengkar denganku, 'kan?"
"Kalau kamu hanya ingin bertengkar, cari orang lain saja, aku nggak punya waktu."
Dia juga tidak mengerti. Jelas-jelas Jeslin adalah seorang gadis muda yang lembut, tetapi mengapa bisa seper