Bab 18 MJDMP
"Mama barunya Zahira ya, Bib?" tanya seseibu dengan gincu merah mewarnai bibirnya.
dr. Ahmad menoleh ke arahnya.
"Belum, Bu," jawabnya ramah.
"Oh, maksudnya calon, ya, Bib?" desak seseibu dengan dandanan menor itu.
"Belum juga, Bu."
"Lha, terus?"
"Baru kandidat," jawab dr. Ahmad singkat, padat namun jelas.
"Oh, begitu, semoga lancar ya, Bib. Pinter aja nyarinya yang daun muda," celetuknya tidak beradab.
"Baik, kalau begitu saya permisi dulu ya, Bu." dr. Ahmad berpamit sebab tak ingin lebih lama diintrogasi oleh kaum emak-emak.
Sudah menjadi hal yang mashur di kalangan wali murid bahwa Zahira hanya memiliki Daddy. Tak jarang mereka yang bergelar janda mencoba mendekati Zahira untuk mengambil hati sang Daddy, namun walau begitu tak ada satupun yang berhasil melakukan aksinya.
Sementara di sisi lain, Zahira yang baru bergabung bersama teman-temannya mulai ditanya-tanya.
"Zah, itu mama kamu?" tanya salah satu teman Zahira seraya menunjuk Anjani.
"Bukan, Mama aku kan sudah di