Menjadi Janda di Malam Pertama

Menjadi Janda di Malam Pertama

Oleh:  Pena_Zahra  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
10 Peringkat
139Bab
55.7KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Sinopsis Diceraikan di malam pertama serta dipermalukan sebagai wanita yang tidak sempurna, membuat Anjani terluka sedalam-dalamnya. Juragan Supeno–Lelaki 45 tahun yang menjadikannya istri ke-dua sebagai penebus hutang pamannya itu mengumbar aibnya di depan khalayak ramai. Ia menyatakan Anjani cacat sehingga tidak bisa melayaninya sebagai seorang istri. Gadis kalem yang merasa terinjak-injak harga dirinya itu merasa perlu membuktikan pada semua orang bahwa dia bukan wanita yang lemah, yang bisa diremehkan hanya karena tidak memiliki harta benda. Berangkat dari rasa sakit di hatinya, Anjani bertekad untuk menyusun jalan hidupnya, mencari pekerjaan untuk membuktikan pada semua orang bahwa ia tak pantas diremehkan. Perjalanan hidup yang pelik membawanya kepada sebuah pekerjaan yang mempertemukannya dengan Ahmad–seorang dr. Sp.OG. Apa yang terjadi selanjutnya? Bagaimana kelanjutan nasib Anjani? Bagaimana rencana yang Anjani susun untuk membalaskan sakit hatinya? Baca juga karya Pena_Zahra yang lain : - Setipis Benang Sutera (Tamat) - Cinta Satu Malam - Pesona Om Bujang Lapuk ( TAMAT)

Lihat lebih banyak
Menjadi Janda di Malam Pertama Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Tia Setia
lanjutkan ceritanya bagus...
2024-04-28 05:26:02
0
user avatar
sitiSiti Mukhoyyaroh
maap syaa Allah tabarakallah
2024-02-09 07:02:59
1
user avatar
Emma Juliana
menarik pengennya baca terus
2024-01-26 16:10:00
1
user avatar
Yeni Setyowati
sangat bagus ceritanya..pengen baca terus
2024-01-09 16:39:40
1
user avatar
Yeni Setyowati
bagus banget ceritanya
2024-01-09 16:39:06
1
user avatar
Tetty Asyira
ceritanya bagus, ga sabar ngikutin tiap babnya
2023-12-13 17:56:58
1
user avatar
E I
ndak ada season selanjutnya ya kk
2023-08-28 15:47:58
1
user avatar
E I
jgn gugur kandungan ny ya kk kasian heheh greget nunggu lanjutan
2023-07-11 21:10:54
1
user avatar
Neth Neth
Bagus ceritanya ......nda sabar baca cerita selanjutnya
2023-06-21 19:30:01
1
user avatar
E I
lanjut kak masya allah bagus bgt ceritanya
2023-06-19 12:15:32
1
139 Bab
Bab 1 MJDMP
Bab 1Berkalung Luka di Malam Pertama"Enyah kau dari sini! Dasar perempuan nggak guna, Cacat! untuk apa aku menikahi gadis sepertimu? percuma cantik tapi nggak punya lubang! " Juragan Supeno keluar dari kamar pengantinnya dengan amarah berkobar, ia mengumpat dan mendorong Anjani–gadis yang baru saja ia jadikan istri ke-dua itu hingga tersungkur. Gadis itu hanya terisak tanpa bisa memberikan perlawanan. Ingin rasanya ia balik memaki lelaki tua di hadapannya, tetapi lidahnya mendadak kelu sebab merasakan sakit yang begitu mendalam di hatinya. Jiwanya benar-benar terguncang mendengar hinaan Juragan Supeno di depan khalayak ramai. "Bisa-bisanya Supeno mempermalukan ku seperti ini? Bukankah dulu dia sendiri yang selalu mengemis agar aku bersedia menerima pinangannya?" geram Anjani dalam hati."Mulai sekarang, kamu bukan lagi istriku. Aku talak kamu, Anjani! Nggak sudi aku punya istri sepertimu! cuuuihhh, masih mending ayam betina punya lubang buat bertelor, lah kamu?" sarkas Juragan bak
Baca selengkapnya
Bab 2 MJDMP
Bab 2 MJDMPLangkah Anjani kini terhenti di sebuah pertigaan, sejenak ia bingung kemana ia akan melangkahkan kakinya. "Ke mana aku harus pergi? Ke arah kiri kah untuk kembali ke rumah Paman dan Bibi? Atau ke arah kanan untuk kembali ke rumah terakhir Bapak dan Ibu? Atau justru berjalan lurus tanpa tujuan pasti? Aku sungguh tak punya pilihan," batin Anjani.Ia lalu melirik ke arah kiri, jalan yang mengarah ke tempat di mana ia tinggal sejak kecil. Anjani adalah yatim piatu, yang sejak kecil diasuh oleh pamannya, alias adik dari ibunya. Paman yang telah menjualnya ke Juragan Supeno demi melunasi hutang-hutangnya. Paman yang telah mengorbankan harga dirinya demi menebus sejumlah materi, yang kini mengantarkannya pada nasib yang sama sekali tak pernah ia inginkan.Mengatasnamakan balas budi, Paman Basuki meminta Anjani untuk melunasi hutang-hutangnya dengan menjadi istri ke-dua Juragan Supeno. Anjani menolak, namun Paman dan Bibinya memaksa, sehingga ia tak punya pilihan lain selain men
Baca selengkapnya
Bab 3 MJDMP
Bab 3 MJDMP"Bu Ambar? Itu kan suara Bu Ambar, istri juragan Supeno?" batin Anjani tanpa menolehkan kepalanya.Ia justru mempercepat langkah kakinya, sengaja menghindar dari istri lelaki yang baru saja menceraikannya."Anjani! Jangan pergi!" teriak Bu Ambar seraya mengejar langkah Anjani. Dengan setengah berlari akhirnya Bu Ambar berhasil mencekal tangan Anjani. Membuat langkah gadis itu terhenti."Anjani, tunggu!""Ada apa, Bu? Saya sudah tidak ada urusan dengan ibu.""Saya ingin bicara sama kamu, Anjani.""Bicara apa? Meminta saya kembali untuk menjadi pembantu di rumah ibu demi membayar hutang saya? Maaf, itu tidak mungkin terjadi. Permisi!" Anjani menjawab dengan sinis, kemudian segera beranjak pergi.Namun sekali lagi, Bu Ambar mencegahnya."Anjani, sebentar saja, hanya lima menit. Ini bukan seperti yang kamu pikirkan. Saya ingin berbicara dengan kamu sebagai sesama wanita.Sebaiknya kita duduk di sana, kamu juga pasti belum sarapan, kan?" ucap Bu Ambar sembari menunjuk warung ra
Baca selengkapnya
Bab 4 MJDMP
Bab 4 MJDMPTak lama setelah bel dibunyikan, seorang security keluar dari dalam gerbang."Selamat siang, Mbak. Ada yang bisa saya bantu?" tanya Satpam dengan name tag 'Toha' itu ramah."Siang, Pak. Apa benar ini kediaman dr. Ahmad?" tanya seorang petugas yang mengantarkan Anjani."Benar, Mbak. Mbaknya mau periksa? Maaf, Mbak, ini bukan jadwalnya," ucap Pak Toha seraya memandang Anjani dan petugas itu bergantian."Tidak, Pak. Kami kemari tidak untuk periksa. Perkenalkan saya tim dari Sumber Rejeki Agency, sudah membuat janji temu dengan dokter Ahmad. Apa dokter Ahmadnya ada?" tanya tkm Agency."Wah, sayang sekali, dr. Ahmad baru saja berangkat untuk seminar di luar kota. Tapi tadi beliau berpesan, kalau ada orang dari Sumber Rejeki Agency suruh dipertemukan dengan Ibu. Jadi, mari saya antar." Pak Toha kemudian membuka gerbang dan mempersilakan keduanya masuk.Anjani dan tim agency-nya lalu mengikuti langkah pak Toha untuk bertemu dengan sang pemilik rumah."Assalamualaikum," salam Toh
Baca selengkapnya
Bab 5 MJDMP
Bab 5 MJDMP"MasyaAllah, dia manusia atau malaikat?" batin Anjani terkagum melihat pemandangan di hadapannya.Seorang lelaki dewasa dengan tubuh proposional tengah berdiri di ambang pintu. Perpaduan tinggi dan besar badannya begitu seimbang, sehingga menghasilkan pemandangan yang estetik di mata.Kulit putihnya yang terbalut almamater putih khas dokter terlihat begitu bening dan terpancar. Jambang tipis, bulu mata lentik, bibir merah dan hidung mancungnya yang overdosis menambah keindahan pemandangan mata. Benar-benar nyaris sempurna."Wa'alaikumsalam," jawab Ummi Fahira dan Zahira bersamaan. Gadis cilik yang semula cemberut itu mendadak berbinar melihat seseorang yang baru saja datang. Ia berlari dan berhambur ke dalam pelukan seraya berteriak memanggilnya."Daddy ...."Sesaat membuat Anjani tersadar dan segera menundukkan pandangannya."Hai, Sayang." Lelaki itu memperlakukan Zahira dengan begitu manis."Wah ada tamu, ya?" ucapnya seraya melirik Anjani dan Mbak Indah sekilas."Iya, d
Baca selengkapnya
Bab 6 MJDMP A
Bab 6 MJDMPAnjani POVAku menutup pintu kamar saat Ummi Fahira baru saja keluar dari ruangan ini. Ruangan dengan ukuran yang cukup luas jika dibandingkan dengan kamarku di kampung.Bagiku ini cukup mewah untuk sekelas kamar pembantu, walaupun minimalis, tapi semua lengkap tersedia di sana. Ada lemari baju, meja rias dan juga TV berukuran 24 inch, bahkan di kamar ini juga tersedia kamar mandi lengkap dengan WC-nya.Keluarga ini memang sangat baik, mereka sangat menghargai orang lain. Kekayaan tidak membuat mereka bersikap congkak bahkan semena-mena terhadap orang kecil.Bagaikan langit dan bumi jika dibandingkan dengan Supeno. Orang yang mendadak kaya karena warisan sehingga menjadi latah. Berlaku seolah dia yang paling berkuasa, seenaknya sendiri menindas orang-orang lemah yang berada di bawahnya.Padahal jika dihitung, mungkin kekayaan Supeno hanya seujung jari dari harta milik bib Ahmad dan Ummi Fahira.Ternyata memang benar, semakin berilmu seseorang, membuatnya semakin beradab. I
Baca selengkapnya
Bab 6 MJDMP B
Tadi, Ummi Fahira mengajakku berkeliling ke setiap sudut ruangan yang ada di rumah ini, menjelaskan satu persatu apa yang menjadi tugasku selama bekerja di sini.Tidak berat, hanya pekerjaan rumah yang memang sehari-hari biasa aku lakukan, bahkan aku terbiasa bekerja yang lebih berat dari ini, terjun langsung ke sawah untuk membantu Paman dan Bibi bercocok tanam.Di sini aku sadar, bahwa Tuhan mengujiku untuk memberikan kehidupan yang lebih baik bagiku. Setidaknya di tempat ini aku akan memulai merajut asa dan meraih cita-cita yang tertunda, dan yang terpenting, aku akan membuktikan pada semua orang bahwa aku tidak lemah.Kubaringkan tubuh di kasur yang akan menemani malam-malamku, nyaman, itu yang aku rasakan.Aku memandang setiap sudut dari ruangan ini, rumah ini mewah, megah, akan tetapi isinya hanya ada Ummi Fahira, Zahira dan Bib Ahmad. Setelah berkeliling aku benar-benar tak mendapati tanda-tanda keberadaan ibunya Zahira. Bahkan sekedar foto keluarga yang bisa memuaskan rasa ke
Baca selengkapnya
Bab 7 MJDMP
Bab 07 MJDMP"Zahira! Astaghfirullah, kenapa kamu bisa bawa pisau, Nak?" pekik Ummi Fahira terkejut melihat pisau yang terjatuh dari tangan Zahira.Bocah itu kemudian memeluk kaki Anjani dan bersembunyi di belakangnya."Anjani, kenapa Zahira bisa bermain pisau?" tanya Ummi Fahira pada Anjani yang juga tampak kebingungan, gadis itu tak menjawab barang sepatah-kata pun.Ummi Fahira lalu berjalan mendekati Zahira, berjongkok mensejajarkan tubuhnya dengan tinggi Zahira."Zahira, bisa kamu jelaskan pada Ummi?" tanyanya pelan, seraya meraih tangan mungilnya agar bocah itu mendekat ke arahnya."Ummi jangan marahin Mbak Anjani, ya. Dia nggak salah kok, Zahira yang salah," ucap bocah mungil itu dengan tatapan penuh permohonan. Sejenak membuat hati Anjani meleleh merasakan ketulusannya.Hal yang berbeda justru dirasakan oleh Ummi Fahira. Nenek Zahira itu merasakan sesuatu yang berbeda dari cucunya, sebab ini kali pertama ia bisa dengan mudah akrab dengan seorang asing, terlebih dia adalah seoran
Baca selengkapnya
Bab 8 MJDMP A
Bab 8 MJDMPDua hari kemudian.Waktu menunjukkan pukul 19.00 saat Anjani tengah sibuk menyiapkan makan malam. Ditemani gadis kecil yang kini telah menjadi sahabat barunya di rumah ini. Sahabat sekaligus majikan yang membuat hari-harinya terasa indah dan berwarna.Zahira, ia senang sekali ikut menyibukkan diri membantu Anjani. Putri habib Ahmad itu sangat kritis, rasa penasaran dan ingin tahunya begitu tinggi. Dia selalu ingin mencoba hal baru, dan hanya Anjani yang mampu memahaminya, dengan memberinya kesempatan untuk mencoba, namun tetap dalam pengawasannya.Hal itu lah yang membuat Zahira merasa menemukan sosok sahabat yang bisa memahaminya. Selama ini, yang ada dalam benaknya, orang-orang dewasa hanya akan membatasi geraknya, dengan selalu melarangnya untuk melakukan ini dan itu atas nama cinta.Tetapi, bersama Anjani, Zahira menemukan dunia baru, dunia yang selama ini ia rindukan, dunia yang memberinya kebebasan untuk mengeksplor segala sesuatu yang membuatnya penasaran.Hal itu d
Baca selengkapnya
Bab 8 MJDMP B
"Memangnya kenapa Zahira nggak mau dimasakin sama Mommy baru?" tanya Anjani mulai kepo."Nggak mau ah, Mbak. Zahira nggak mau punya Mommy baru. Nanti Daddy nggak sayang Zahira lagi." Bocah dengan hidung bangir itu mendadak ngegas mengungkapkan rasa tidak setujunya akan memiliki Mommy baru.Melihat itu Anjani hanya tersenyum, "Zahira terlihat sangat posesif sama Daddynya, pasti figur seorang Daddy di benaknya begitu istimewa. Ah, bib Ahmad memang istimewa dari segala sisi," batin Anjani yang malah memikirkan bib Ahmad."Nggak apa-apa, kan? Mengangumi seorang habib yang merupakan keturunan Rasul. Bukankah hal itu sama halnya kita sedang mengagumi kakeknya?" batin Anjani mencari pembenaran atas apa yang ia rasakan, sambil mesam-mesem sendiri."Mbak, kenapa senyum-senyum sendiri?" celetuk Zahira mengejutkan Anjani."Oh, nggak apa-apa, Sayang. Tadi kebetulan Mbak teringat sesuatu yang lucu." Anjani mulai beralibi. Mana mungkin dia mengakui apa yang sebenarnya terjadi? Bisa-bisa perang ding
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status