Anjani seolah berhenti bernafas dalam beberapa saat. Kalimat yang baru saja diucapkan oleh bib Ahmad benar-benar membuatnya syok sekaligus bingung.
Bagaimana tidak? Pernikahan pertamanya dengan Supeno baru saja berakhir tragis beberapa waktu lalu. Lalu bagaimana mungkin kini ia dihadapkan dengan tawaran sebuah pernikahan lagi? Yang bahkan untuk memikirkannya saja ia masih merasa trauma.
Ia paham betul, bahwa dr. Ahmad dan Supeno adalah dua manusia yang sangat jauh berbeda karakternya. Jelas dr. Ahmad akan memperlakukan seorang wanita sebagaimana mestinya.
Tapi, itu jika Anjani adalah wanita normal. Pada kenyataannya, perkenalan yang baru beberapa hari, membuat Anjani yakin dr. Ahmad belum sepenuhnya mengenalnya.
dr. Ahmad mungkin hanya melihat kebaikan-kebaiakannya, tanpa tau kekurangannya. Mungkin dia beranggapan mampu menerima kekurangan Anjani sebagai sesama manusia yang memang tidak ada kata sempurna. Tapi, apakah ia juga akan bisa menerima jika tahu bahwa Anjani 'cacat' sebagai s