Anjani kemudian melakukan apa yang diinstruksikan oleh dokter. Gadis manis itu terlihat sangat bersemangat menjalankan tugasnya, membuat dr. Ahmad turut semakin bersemangat. Bagaimana tidak? Bekerja didampingi oleh yang dipuja memang mood booster tersendiri baginya.
Pasien ke-sepuluh telah dipanggil, namun tidak ada tanda-tanda kemunculannya.
"Bagaimana, Dok?"
"Kita tunggu lima menit lagi, duduklah, An!" titah dr. Ahmad, yang dituruti oleh Anjani. Gadis yang kini menjadi tambatan hati dr. Ahmad itu kini duduk berhadapan dengannya, ia kembali meneguk air mineral yang masih tersisa.
Sedangkan dr. Ahmad seperti biasa, hanya memandangi Anjani lekat, menamatkan setiap detail dari berbagai sisi kepribadian wanita yang dinantikan kebersediaannya menjadi istri.
"Saya senang lihat semangat kamu, An. Kamu benar-benar power full, dan terlihat mengerjakan segala sesuatu dengan hati, jadi yang melihat pun dapat merasakannya," puji dr. Ahmad membuat Anjani merasa tersanjung.
"Saya tidak punya alasa