Bab 45 MJDMP
Kakek kenapa?" batin Anjani dan dr. Ahmad. Keduanya saling berpandangan heran melihat ekspresi Kakek yang tiba-tiba sesenggukan.
Anjani berusaha menenangkan Kakeknya. Direngkuhnya tubuh ringkih yabg kini tengah tergugu hingga membungkuk. Punggungnya naik turun seirama dengan isakannya.
"Kakek kenapa nangis? Apa ada yang salah?" tanya Anjani hati-hati.
Kakek Jakfar hanya menggeleng perlahan sembari berusaha menghentikan tangisnya.
"Masya Allah ... Masya Allah ... Alhamdulillah ... Syukron lillah ... Allahumma sholli 'alaa sayyidina Muhammad, wa 'alaa aali sayyidina Muhammad." hanya kalimat-kalimat thoyyibah itu yang keluar dari mulutnya seraya memegang dada untuk menenangkan degup jantungnya yang berpacu cepat akibat menangis.
Saat tangisnya mulai reda, Kakek Jakfar mengusap wajahnya kasar, membersihkan sisa-sisa air matanya seraya tersenyum ke arah dr. Ahmad.
Lelaki renta itu berjalan tak seimbang ke arah dr. Ahmad dengan begitu bersemangat, meraih tangan lelaki yang menj