Bab 49 MJDMP
Waktu terus berlalu, hingga sampailah pada malam yang ditunggu-tunggu. Malam yang disebut-sebut sebagai waktu paling mustajab, di mana pintu 'arsy akan terbuka untuk menampung doa-doa hamba setelah ijab qobul terucap.
Sejak sepulang dari Plaza sore tadi, dr. Ahmad dan Anjani sudah terpisah oleh ruang, sebab Anjani harus melakukan serangkaian persiapan pernikahan. Mulai dari uap dupa manten, hingga dirias untuk acara akad. Sedangkan dr. Ahmad harus banyak istirahat agar lukanya tak semakin parah.
Mereka tidak dipertemukan lagi hingga akad selesai terucap. Kini, seluruh tamu undangan yang hanya terdiri dari kerabat dr. Ahmad dan Kakek Jakfar telah berkumpul di tempat yang disediakan.
Tamu lelaki di ruang tamu, sedangkan tamu perempuan di ruang keluarga yang hanya terpisah dengan Korden.
"Kef mau akad kapan ini? Mana manten rejalnya?" tanya Ammi Rosyid–paman dr. Ahmad dari pihak abahnya setengah berteriak.
"Bentar-bentar, tadi sudah siap, tapi kayaknya masih rokhsoh ke hamma