Bab 61 MJDMP
"Gimana, Bang?" tanya Anjani sesaat setelah suaminya menutup panggilan dengan pihak rumah sakit.
dr. Ahmad terlihat memijat pelipis dan menghela nafas panjang, "ternyata pasiennya Bu Ambar, Sayang ...." dengan berat dr. Ahmad menyampaikan berita tersebut pada istrinya.
"Ya Allah ... Apa yang terjadi sama Bu Ambar, Bang?" tanya Anjani khawatir. Raut wajahnya mendadak terlihat cemas.
"Abang nggak tau persis apa yang sudah terjadi pada Bu Ambar, tapi beliau mengalami pendarahan, dan kondisinya cukup parah, sehingga membutuhkan tindakan kuretase." dr. Ahmad menyampaikan sekenanya.
"Ya Allah ... Kasihan Bu Ambar ...." Anjani tertunduk sedih. Sebagai sesama wanita ia bisa memahami bagaimana perasaan Bu Ambar, walau ia belum menjadi seorang ibu, tapi ia bisa membayangkan bagaimana sedihnya seorang ibu yang kehilangan janinnya. Selain itu, kedekatan yang terjalin di antara mereka beberapa waktu belakangan membuat Anjani semakin berempati pada istri Juragan Supeno itu.
"Gimana ka