Bab 12 - DILEMA
Mendengar kabar kematian sang mertua, membuat Anjani syok, tubuhnya melemah, cairan bening mulai mengaliri mata cantiknya. Masih dengan memeluk suaminya ia berusaha menahan isak. Ia sedih, hancur mendengar kabar kematian sang ummi, namun ia berusaha terlihat kuat di hadapan suaminya yang pasti lebih hancur.
"Ummi satu-satunya sandaran Abang di dunia ini, An ... dan Allah begitu cepat mengambilnya. Ya Allah ... rasanya Abang belum siap harus berpisah dari ummi, An ...." dr. Ahmad kembali berkeluh kesah. Ini kali pertama Anjani menyaksikan suaminya benar-benar hancur dan lemah. Suami yang ia kenal sebagai lelaki tangguh itu kini terpuruk sedalam-dalamnya.
"Abang ... menangislah sampai Abang puas, karena setelah ini Abang harus terlihat kuat, di depan jasad Ummi, di depan Zahira.
Abang yang sabar ya, yang kuat ... jangan berlarut dalam kesedihan. Yang perlu Abang tahu, Anjani ada di sini untuk Abang." Anjani berucap seraya membelai punggung suaminya.
Perlahan dr. Ahmad m