Bab 22
Anjani dan dr. Ahmad asyik bercengkrama sembari menikmati senja. Kondisi Anjani yang mulai berkurang gejala morning sickness-nya, membuat mereka bisa kembali melakukan momen-momen bersama yang sempat terlewatkan.
"Abang kapan mau mulai buka praktik lagi?" tanya Anjani.
"Seharusnya secepatnya, Sayang ... karena tujuh hari Ummi sudah lewat. Kalau Abang sebenernya sih pengennya nanti aja sekalian setelah selesai 40 hari. Rasanya Abang lelah, ingin menikmati masa-masa indah tanpa harus sibuk memikirkan pekerjaan. Tapi Abang tidak bisa." dr. Ahmad menyampaikan isi hatinya.
"Kenapa nggak bisa, Bang? Bukannya kalau praktik sendiri bisa bebas ya, Bang?" tanya Anjani.
"Iya, Sayang ... tapi Abang merasa tanggung jawab sama pasien-pasien Abang. Bagaimana jika mereka perlu periksa? Apalagi perkara kehamilan adalah hal yang tak bisa disepelekan, perlu pantauan secara intensif.
Semenjak kamu hamil, Abang lebih bisa merasakan bagaimana perasaan pasien Abang dan keluarganya. Bagaimana paniknya