Bab 9 - DILEMA
Zahira terbangun saat brankar yang ditidurinya didorong menuju ambulance yang disiapkan. Melihat Daddynya, gadis lima tahun itu seketika merengek meminta digendong, tanpa keberatan dokter Ahmad segera memindahkan putrinya dari atas brankar ke dalam dekapan, kemudian membawanya menuju ambulans sembari berjalan mendorong brankar sang Ummi.
Merasakan nyaman di dalam dekapan Daddy-nya, Zahira kembali terlelap.
Sirine Ambulans yang dibunyikan sama sekali tidak mengganggu kedamaiannya di dalam dekapan sang ayah, Zahira tetap terlelap sepanjang perjalanan menuju rumah sakit Islam Bangil.
Dari balik masker oksigen yang transparan, terlihat Ummi Zahira mengangkat kedua ujung bibirnya, mencetak menjadi sebuah senyuman.
"Ahmad ..."
"Ya, Ummi ...?"
"Lihatlah Zahira, di dalam dekapanmu dia merasa sangat tenang. Kamu memang segalanya bagi Zahira." Sembari melirik Zahira, Ummi Fahira berucap.
dr. Ahmad tersenyum, "Iya, Ummi ... kan Ahmad Daddy-nya," sahut dr. Ahmad sambil membelai kep