Bab 17 - DILEMA
Anjani merengkuh suaminya dari belakang. Memeluk dadanya dengan dekapan. Sembari menempelkan dagunya di atas kepala sang suami.
dr. Ahmad menyentuh tangan istrinya, membelainya pelan sembari terisak untuk kesekian kalinya sepeninggal ummi.
"Makasih ya, Sayang ... kamu selalu ada untuk menguatkan Abang. Selalu ada untuk menentramkan hati Abang."
"Itu sudah menjadi fungsi Anjani berada di sini, Bang. Seperti yang Abang bilang ... pasangan itu diibaratkan seperti pakaian. Dia akan menghangatkan di kala dingin dan menyejukkan di kala panas. Seperti itulah fungsi kita untuk saling melengkapi satu sama lain, kan?" Anjani menyahut.
dr. Ahmad tersenyum, "Allah maha baik, telah mengirimkan kamu untuk Abang, sebelum Ummi meninggalkan Abang untuk selamanya. Abang tidak bisa membayangkan, bagaimana jika tidak ada kamu di sisi Abang di saat-saat seperti ini, Sayang.
Inilah janji Allah, untuk tidak menguji seorang hamba melebihi batas kemampuannya. Sebelum menguji, Allah akan mempe