"Bukankah sia-sia kalau membuang sup ayam yang enak ini?" Yohan berkata sambil menatap Liana, "Liana, apa kamu mau makan sup ayam?"
Liana tiba-tiba dipanggil.
Helena menggertakkan giginya, tetapi senyuman muncul di wajahnya, "Ya, Liana, kalau kamu suka aku akan menuangkan untukmu. Sayang sekali kalau sup ini dibuang. Aku sudah merebus sup ayam ini untuk waktu yang lama."
Liana benar-benar tidak paham. Dia melambaikan tangannya dan berkata, "Saya juga tidak suka sup ayam, terima kasih Pak Yohan dan Kak Helena."
"Benarkah?" Helena menunjukkan sedikit kekecewaan di wajahnya, "Sayang sekali."
Yohan tidak berkata apa-apa lagi. Dia hanya berkata, "Biarkan saja di sini. Aku akan memberikannya pada Hasan nanti. Dia suka sup ayam."
Helena mengerutkan bibirnya, "Oke."
....
Helena menuangkan kembali sup ayam ke dalam termos. Saat dia keluar, Yohan dan Liana sama-sama sibuk. Pemandangan yang tampak harmonis dan tenang itu sedikit mempesona di mata Helena.
Dia berjalan mendekat dan berkata, "Pak Yo