Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif

Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif

By:  EstherCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
9.6
213 ratings. 213 reviews
960Chapters
622.2Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Selama pembentukan tim perusahaan, Liana mabuk dan masuk ke tenda yang salah, tanpa sengaja dia tidur dengan bosnya. Setelah terbangun, dia melihat wajah tampan bosnya itu. Liana segera memeluk pakaiannya dan langsung kabur. Sejak saat itu, dia bersikap waspada dan sangat hati-hati di depan bosnya. Liana berencana menyimpan rahasia ini, tetapi dua bulan kemudian dia hamil. Tepat saat dia akan kabur lagi, bandara telah diblokir. CEO Perusahaan Barka menghadangnya dalam lift dan mendekatinya selangkah demi selangkah. "Mau kamu bawa kemana bayiku?" Liana hanya terdiam.

View More

Chapter 1

Bab 1

"Em ...."

Ciuman pria itu bertubi tubi menghujani tubuh Liana, dia seperti perahu yang terombang ambing di lautan, mengambang dan akhirnya tenggelam mengikuti irama ombak.

Entah sudah berapa lama, angin dan hujan akhirnya telah berhenti. Liana meringkuk dalam pelukan hangat pria itu dan tertidur lelap ....

Keesokan paginya, saat Liana membalikkan badan, jari-jarinya merasakan sentuhan asing, tangannya menyentuh sesuatu yang hangat dan sentuhan asing itu mengejutkannya. Dia perlahan membuka matanya dan wajah tampan terpantul di pupil matanya.

"Hah? Bos?" Liana tertegun sejenak, kemudian teringat rentetan kilas balik kejadian gila tadi malam. Matanya langsung membelalak dan dia langsung terduduk tegak. Tetapi, karena gerakannya yang terlalu keras, suatu bagian ditubuhnya terasa sangat sakit dan rasa sakit itu langsung membuatnya berkeringat dingin.

Dia seperti boneka bongkar pasang, yang di bongkar dan dipasang kembali. Setiap dia bergerak, sekujur tubuhnya terasa sakit.

Namun, pada saat ini, pemandangan di dalam tenda yang luas, selimut yang berantakan dan Yohan yang telanjang dengan selimut tipis yang menutupi pinggangnya membuatnya terkejut melebihi keterkejutannya akan rasa sakit di tubuhnya. Sepasang kaki panjang saling tumpang tindih dan goresan halus terlihat samar-samar di sisi punggungnya.

"Hah!" Liana yang duduk di sana seolah disambar petir. Saat itu, dia merasa dunia telah runtuh.

Jadi, kemarin malam itu bukan mimpi?

Dia, seorang pegawai magang yang baru bergabung dengan perusahaan setengah bulan ... tidur dengan bosnya!

Saat Liana dalam keadaan bingung, Yohan menggerakkan tangannya seperti akan bangun.

Liana yang terkejut, ketakutan setengah mati, dia buru-buru mengenakan pakaiannya dan langsung kabur dari sana. Dia bahkan tidak memperhatikan untaian gelang manik-manik miliknya yang tertinggal di samping bantal ....

Di luar masih gelap, api unggun sisa tadi malam juga sudah padam dan hanya menyisakan asap abu-abu yang menguap ke langit. Puluhan tenda berdiri dengan tenang di sekelilingnya. Liana berjalan melewati rerumputan dengan bertelanjang kaki dan dengan cepat masuk ke dalam tenda berwarna merah muda.

Helena yang terbangun, berbalik dan menatap Liana yang baru saja berbaring di dalam tenda.

Liana terkejut sampai berhenti bernapas.

Namun, Helena hanya menatapnya dan memejamkan mata kembali sambil bertanya dengan santai, "Dari mana kamu pagi-pagi buta begini?"

"Aku ...." Jantung Liana serasa mau copot dan dia segera berpikir cepat, "Aku baru kembali dari toilet."

Helena tidak bertanya lagi dan tak lama kemudian terdengar suara napas berat.

Liana diam-diam menghela napas lega, tetapi jantungnya masih berdebar kencang. Dia menatap atap tenda, matanya sakit dan bengkak, dia tidak menutup matanya sampai suasana di luar menjadi terang. Hampir semua orang terbangun, tetapi Liana masih tetap berada di dalam tenda.

Tawa rekan-rekannya terdengar dari luar. Tetapi, Liana malah menggulung dirinya di dalam selimut dan hanya kepalanya yang terlihat, tatapannya juga tampak linglung.

Helena membuka retsleting tenda dan menunduk di depan pintu tenda. Dia bertanya pada Liana, "Liana, ayo bangun! Ayo sarapan, setelah itu kita akan pergi mendaki."

Ini adalah perkemahan tim yang diselenggarakan oleh perusahaan. Ada puluhan orang dalam satu tim dan mereka akan tinggal di pegunungan yang indah selama tiga sampai lima hari. Kemarin adalah hari pertama mereka, semua orang kelelahan setelah perjalanan jauh dan mendirikan tenda. Setelah itu, mereka minum-minum di malam harinya. Pada awalnya, Liana menolak untuk minum, tetapi dia anak baru di perusahaan, jadi dia harus minum beberapa gelas agar bisa berbaur dengan rekan-rekannya.

Tidak disangka, beberapa gelas minuman ini telah menyebabkan suatu masalah. Dia juga tidak tahu bagaimana itu terjadi. Dia mabuk dan masuk ke dalam tenda yang salah dan secara tidak sengaja tidur dengan Yohan.

Memikirkan hal ini, kepala Liana mulai sakit lagi.

"Liana? Liana?" Helena berteriak beberapa kali tapi tidak ada jawaban. Akhirnya dia melepas sepatunya dan berjalan masuk, "Liana, kamu kenapa?"

Liana mendengus, dia ingin menangis dan suaranya teredam, "Aku nggak apa-apa."

Helena mengulurkan tangan dan menyentuh kepalanya, "Astaga, kamu demam?"

"Aku nggak apa-apa." Liana menggigit bibirnya, menahan untuk tidak meneteskan air mata dan berkata dengan suara pelan, "Aku akan istirahat sebentar. Kalian pergilah mendaki dan nggak perlu mengkhawatirkanku."

Helena merasa khawatir, jadi dia mengambil dua obat demam dan membantu Liana meminum obat itu sebelum pergi mendaki bersama semua orang.

Saat mendengar keadaan di luar sudah sepi, Liana baru mulai menangis karena sudah tidak bisa menahannya.

Tubuhnya terasa sangat tidak nyaman. Jejak kenikmatan tadi malam masih tersisa. Entah itu karena napasnya yang terlalu cepat, tetapi setiap kali dia menarik atau membuang napas, dia mencium bau Yohan. Ditambah lagi dengan keadaannya yang sedang demam, Liana merasa seperti bebek panggang. Dia merasa sangat tidak nyaman hingga dia ingin mati.

....

Di saat yang sama, tim pendakian sudah berkumpul di kaki gunung.

Saat Yohan keluar dari mobil, mata gadis-gadis langsung tertuju padanya.

"Wow, Pak Yohan ganteng banget!"

"Biasanya cuma bisa lihat Pak Yohan pakai setelan jas, nggak disangka dia ganteng banget kalau pakai pakaian kasual!"

"Kakak-kakak, air liur kalian sudah hampir menetes."

"Hahaha, hari ini aku beruntung karena bisa melihat hal indah yang mungkin mustahil untuk dilihat."

Yohan berdiri di sana, auranya terpancar. Mata gelap di bawah kacamata hitam melihat ke arah kerumunan dan bertanya dengan suara dingin, "Apa kalian semua tidur nyenyak tadi malam?"

Semua orang serempak menjawab, "Ya."

Yohan mengerutkan kening, sedikit memiringkan kepalanya dan memberi isyarat kepada asistennya Hasan Hakaman.

Hasan mengerti isyarat tersebut dan berkata dengan serius, "Apa ada yang memasuki tenda Pak Yohan tadi malam?"

Semua orang saling memandang dan menggelengkan kepala.

Mereka semua itu adalah karyawannya, meski ada beberapa tim asisten yang menginginkan bos, tetapi mereka tidak berani bercanda tentang karier mereka. Memasuki tenda bos? Siapa yang berani melakukannya?

Melihat tidak ada yang mengakuinya, alis Yohan semakin menegang. Dia mengangkat satu tangan dengan gelang yang dirangkai dengan manik-manik giok putih tergantung di jarinya, "Punya siapa ini?"

Semua orang masih menggelengkan kepala, berkata kalau mereka belum pernah melihat gelang itu sebelumnya.

"Kalau ada yang tahu punya siapa gelang ini, tolong beri tahu aku." Yohan berkata dengan sungguh-sungguh, kemudian menambahkan di akhir, "Akan aku beri hadiah."

"Selain itu ...." Setelah jeda, dia menambahkan, "Bonus akhir tahun akan berlipat ganda."

Begitu dia selesai bicara, semua orang langsung jadi heboh.

"Dobel?"

"Tahun lalu, aku dapat bonus akhir tahun 200 juta. Kalau dobel? Itu berarti 400 juta? Wow, keren banget!"

"Punya siapa gelang itu?"

"Kelihatannya seperti barang biasa, tapi apa itu sangat berharga?"

"Helena, apa kamu tahu?"

"Ha?" Helena tiba-tiba tersadar, ekspresinya sedikit misterius, "Aku nggak tahu ...."

"Oke, sekarang kita mulai absen dulu." Hasan mulai menyebutkan nama mereka.

Saat sampai pada nama 'Liana', tidak ada jawaban sama sekali.

"Dimana Liana?" tanya Hasan.

Helena berdiri dan berkata, "Liana sakit, dia ada di dalam tenda."

"Sakit?" Hasan agak bimbang dan menatap Yohan.

Yohan sedang duduk di dalam mobil hitam, memainkan untaian manik-manik di tangannya, tidak tahu apa yang sedang dia pikirkan.

Hasan tidak berani mengganggunya, setelah selesai mengabsen dia berkata, "Kalau begitu ayo berangkat."

Hasan menutup buku catatannya, berjalan ke arah mobil dan berkata, "Pak Yohan, apa Anda mau pergi bersama dengan mereka?"

Yohan tampak murung dan sepertinya tidak terlalu tertarik. Dia terus menatap untaian manik-manik di tangannya. Setelah diam beberapa saat, dia berkata, "Aku nggak ikut. Kamu bisa memimpin tim."

"Baik, Pak Yohan."

"Helena, kamu lihat apa?" Widia menarik Helena, "Ayo cepat naik. Ada bonus untuk sepuluh pendaki pertama."

"Ya." Helena mengangguk, tetapi dia masih menoleh melihat ke belakang.

Dia melihat sebuah mobil hitam melaju di jalan pegunungan yang hijau dan berkelok-kelok menuju ke lokasi perkemahan.

Helena tiba-tiba berbalik dan berkata kepada Hasan, "Asisten Hasan, aku khawatir pada Liana, aku nggak akan ikut naik. Aku akan kembali dan menjaga Liana."

"Oke."

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

10
89%(190)
9
0%(1)
8
1%(3)
7
0%(0)
6
4%(8)
5
0%(1)
4
0%(1)
3
0%(0)
2
3%(6)
1
1%(3)
9.6 / 10.0
213 ratings · 213 reviews
Write a review
default avatar
La Luna
dari 960 bab tsb, gelang Liana yg ditemukan Yohan saat perkemahan itu dibahas dan terungkap bhw gelang itu gelang Liana? kan awalnya Liana nggak ngaku itu gelangnya dia dan berniat mencuri gelang tsb yg disimpan Yohan di laci kerjanya.
2025-04-10 20:59:57
0
user avatar
Itschacaa _ Cacaa
sangat bagus
2025-02-15 19:39:31
1
default avatar
La Luna
di bab berapa Liana dan Yohan bersama? ...
2025-02-01 02:33:11
0
default avatar
Nur Alisa
Loveit, keren , pokoknya keren abiiisss
2025-01-11 01:30:18
2
default avatar
Wahida.m
ceritanya bgus
2024-12-11 19:36:08
1
user avatar
Kasmah Rahman
960 chapters harap chapters tidak bertambah, capek nunggu cerita lanjutnya....saya dah baca sampai bab 511, ank Liana belum di temui Yohan sdh bole melihat tapi masih pura² buta di depan Liana, hope happy ending Liana & Yohan hidup bahagia bersama ank mereka
2024-11-11 13:09:02
4
user avatar
Nur Hikmah
knp ga bisa dibuka halaman selanjutnya,knp sih
2024-11-08 18:27:00
0
user avatar
Linda Cupit
2 hari ini kok iklanya gabisa dibuka ya, jd gabisa nglanjutin bab slanjutnya
2024-11-08 09:20:30
2
user avatar
Claudia Liejin
semoga ada kelanjutannya lg..
2024-11-05 16:54:31
0
user avatar
Junn_Badranaya
"Ya, itu sudah pasti. Pantang bagi Ronald Albert untuk lari dari kenyataan," katanya penuh percaya diri. "Tapi kita belum tahu siapa orang itu, Tuan. Bagaimana kalau dia mempunyai niat yang buruk terhadap Anda?" James terlihat khawatir. Dia takut sesuatu tak diinginkan menimpa majikannya. "Apakah
2024-11-04 11:06:26
0
user avatar
nurul qomariah
Affffffaaaaahhh?? tamatnya seperti ini ......
2024-11-03 20:55:06
1
user avatar
Erna Leo
... - semoga ceritany cepat selesai..bikin kesal byk halangannya.. kesian Nana dtinggalkan.. Juwan - tiada kabar beritanya..
2024-10-13 10:20:42
0
user avatar
Hidayah Irma
di bab 448 menunggu jebakan apa yang dilakukan pak fwrdi kpd liana melalui juwan... disini adakah yang udah sampai bab 450?
2024-10-11 14:08:23
0
user avatar
Wiwik Anjarwati
bener bener bikin mual baca cerita ini ...
2024-10-10 17:49:07
5
user avatar
Hetty Verdianty
sampai bab berapa baru selesai?
2024-10-07 18:12:19
0
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 15
960 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status