"Ah!" Linda langsung terbangun karena ketakutan.
Dia duduk di dalam tenda yang gelap gulita, di depannya hanya ada kegelapan. Dalam keheningan yang berlebihan, detak jantungnya seperti genderang, berdetak keras di dalam dadanya.
Mimpi buruk tadi begitu berdarah-darah. Meskipun Linda sudah terbangun dan sadar bahwa itu hanya mimpi, dia tetap ketakutan hingga tubuhnya basah oleh keringat.
Tiba-tiba terdengar suara dari Yansen di luar tenda, "Linda, kamu kenapa?"
"Aku baik-baik saja." Linda menenangkan dirinya sejenak, lalu membuka ritsleting dan keluar dari tenda.
Saat lewat tengah malam, suhu di gunung, rasanya seperti musim dingin. Linda membungkus tubuhnya dengan selimut tipis, tetapi hawa dingin tetap menembus dari segala arah, membuatnya merasa kedinginan.
Yansen menyerahkan termos padanya, sambil mengamati wajahnya di bawah sinar malam, "Mimpi buruk?"
Air hangat mengalir ke tenggorokan Linda. Dia terdiam sejenak saat mendengar pertanyaan Yansen, lalu teringat mimpi buruk tadi, "Ya.
