“Suruh saja Rira masuk. Dia pasti belum sarapan.”
Wanita paruh baya itu mengatakannya sambil menatap Jagat tajam, seolah anak laki-lakinya itu yang sengaja menyuruh Rira untuk datang kemari pagi-pagi.
Luar biasa bukan kasih sayang ibu mertua Seruni pada mantan calon menantunya.
Jagat yang mengerti kalau sang ibu tidak suka membuat Rira menunggu langsung berdiri dari duduknya, tapi tangannya segera ditahan oleh sang istri.
“Mas baru makan satu suap, Rira bisa ke sini sendiri artinya dia bisa ke ruang makan ini, tidak mungkin tersesat,” kata wanita itu dengan tatapan tak terbantah.
Jagat menatap tajam sang istri tapi wanita itu balik menatapnya penuh ancaman.
“Bukan begitu, ma. Mama pasti tidak ingin anak mama ini kelaparan bukan,” kata Seruni dengan manis sekali.
Dia sudah banyak belajar dari sang mama mertuanya yang selalu berbicara lembut tapi tajam tak terbantahkan.
Bukan Seruni ingin berbuat tidak sopan di depan kedua mertuanya tapi dia sudah lelah dihina dan diperlakukan s