Noda Dalam Semalam

Noda Dalam Semalam

last updateLast Updated : 2025-04-29
By:  Ajeng padmiUpdated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
5Chapters
14views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Dia adalah wanita yang menikah karena sebuah kesalahan yang terjadi dalam satu malam. Namun, dia memilih untuk bertahan, meski harus menghadapi gelombang kebencian dari semua orang di sekitarnya. Dia adalah istri yang menelan setiap penghinaan dengan tabah, hanya demi melindungi buah hati yang lahir dari malam itu—sebuah cinta yang tak pernah ia rencanakan, tetapi kini menjadi alasan terkuat untuk terus berjuang.

View More

Chapter 1

Bab 1. Noda Tak Kasat Mata

Seruni si Pelakor tak tahu diri.

“Maafkan aku Run, karena hubungan kami dulu yang sudah berjalan lama, kamu yang tiba-tiba datang disebut pelakor.” 

Kalimat itu diucapkan dengan penuh penyesalan oleh wanita cantik yang  tiba-tiba saja duduk di depannya. Tidak terlalu keras memang tapi semua orang pasti bisa mendengar jelas ucapannya. 

Sebutan itu menempel pada diri Seruni sejak pernikahannya dengan Jagat Bimantara diketahui rekan kerjanya. 

Suasana kantin yang semula riuh menjadi hening. 

Seruni sendiri langsung membeku di tempatnya. 

Wajah-wajah sinis penuh penghakiman langsung tertuju pada Seruni.

Orang memang tak ingin capek mengecek fakta yang sebenarnya, mereka hanya menikmati apa yang terlihat oleh matanya dan berkomentar sesukanya, tak peduli hal itu akan menyakiti orang lain. 

“Aku ikhlas melepas Jagat asal kalian bahagia.” 

“Kamu bicara apa sih, Jagat memang suami Seruni. Kalian bahkan tidak-“ 

“Aku hanya ingin mengucapkan selamat untuk pernikahan kalian dan kehamilanmu.”

Seperti mimpi buruk wanita itu berdiri sambil menutupi mulutnya dengan tisu, suara isak pelan terdengar seperti lagu kematian untuk Seruni, lalu melangkah pergi tanpa menoleh lagi. 

Meninggalkan Seruni yang menerima tatapan penuh penghakiman dari semua orang. 

Seruni diam bukan karena dia merasa bersalah, dalam kasus ini dia juga korban. 

Namun, dia sama sekali tak menyangka Rira yang selama ini dia kenal baik dan lemah lembut mampu menghancurkan harga dirinya sedemikian rupa. 

“Apa-apaan itu, kamu tidak bisa diam saja, Run. Kamu istri sah Jagat.”

Seruni menghela napas, dan menatap Tita, temannya. Satu-satunya teman yang mengetahui apa yang sebenarnya terjadi malam itu juga semua fakta yang mengikutinya. 

“Sudahlah, Ta. Selesaikan makanmu lalu kita pergi dari sini,” kata Seruni pelan, dia kembali menyuap makanannya tapi baru beberapa suap rasanya dia sudah tak sanggup lagi, dia berusaha menutup telinga saat kalimat menyakitkan hati didengungkan orang-orang di sekelilingnya. 

Fakta bahwa Jagat dan Rira tidak pernah menjadi sepasang kekasih baru dia ketahui setelah pernikahannya, ada rasa lega dalam hatinya mengetahui hal itu apalagi Rira yang ternyata bertunangan dengan kakak Jagat. 

Akan tetapi Fakta itu tak banyak membantu saat melihat sikap dan perhatian Jagat pada Rira, semua orang di kantor ini tidak buta kalau Jagat menyukai bahkan bisa dibilang memuja Rira dan Rira juga terlihat sangat nyaman di dekat Jagat. 

Pertunangan Rira dan Arsen, kakak Jagat malah disalah artikan sebagai pertunangan Rira dan Jagat. 

Andai... malam itu tidak terjadi.Dia juga tidak mau peduli dengan hubungan rumit tiga orang itu.

Seruni memang mengagumi Jagat tapi untuk cinta tentu saja tidak. 

Di kantor Jagat dan Rira pasangan serasi yang diharapkan akan meresmikan hubungan mereka segera saat berita pertunangan Rira beredar. Dulu... 

Sampai mereka mendengar kalau Jagat menikahinya, dan sekarang berkat mulut manis Rira, semua orang tahu dia hamil sebelum menikah dengan Jagat. 

“Kamu sudah selesai?” tanya Seruni pada temannya yang makan dengan kesal. 

“Sudah tinggal sambelnya, mau aku bawa ke kantor.” 

Seruni mengerutkan kening dan menatap sambel di piring Tita yang masih cukup banyak dan dari warnanya itu pasti sangat pedas. 

“Untuk apa, bukannya kamu tidak suka-“ 

“Persiapan, siapa tahu ada mulut pedas yang kurang sambal.” 

Seruni menghela napas, dia paham maksud Tita. “Maaf.” 

“Kenapa kamu minta maaf?” 

“Karena kamu terseret masalahku, terima kasih selama ini sudah menjadi teman yang baik.” 

Tita berdecak sebal. “Bukan masalah, andai saja kamu mengizinkanku mengupload fakta sebenarnya di group kantor mulut mereka pasti akan diam.” 

“Aku juga ingin melakukannya, tapi aku tahu itu akan membuatku makin kesulitan.”

Seolah dikomando keduanya serempak berdiri dan berjalan meninggalkan kantin diiringi tatapan sinis dan hinaan semua orang. 

Tita menekan tombol lift menuju lantai tempat kantor mereka berada, saat Lift kosong gadis itu menatap Seruni dengan lekat. 

“Apa setelah bayi itu lahir kamu akan bercerai dengan Jagat?” 

Bercerai? 

Sejujurnya Seruni tidak pernah memikirkan hal itu, baginya pernikahan adalah ikatan sakral yang hanya bisa dipisahkan oleh maut, dia akan tetap bertahan sampai dia tak mampu lagi.

“Seruni!”

Seruni seketika menegang. Suara itu?!

Benar saja, saat Seruni berbalik ia menemukan pria itu setengah berlari menuju ke arahnya.

“Mas Jag…”

Namun, tidak menunggu Seruni menyelesaikan kalimatnya, tangan kekar Jagat menarik paksa lengan Seruni, menjauh dari Tita yang hanya bisa terdiam melihatnya.

“Ikut aku!” 

Lengan seruni terasa kebas. Cengkeraman itu begitu erat. Membawanya untuk berjalan lebih cepat, dia berusaha berontak tapi tangan itu seperti batu besar yang mencengkeram tangannya.  Sedangkan dia hanya ranting kecil yang rapuh. 

“Lepaskan!” Teriaknya yang tak berarti sama sekali, sekeliling kamar mandi yang dia datangi begitu sepi, hanya ada mereka berdua, bahkan kalaupun ada orang lain, Seruni tak berani berharap orang itu akan mau membantunya. 

Tubuh Seruni sedikit terhuyung saat laki-laki itu melepas tangannya dengan tiba-tiba. 

Mereka sekarang berhadapan, dan Seruni bisa melihat wajah marah laki-laki itu. 

“Bukankah sudah aku bilang jangan ganggu Rira.” 

Seruni melongo. “Apa maksudmu?” 

“Kamu membuatnya menangis.” 

“Aku tidak membuatnya menangis, bahkan aku tidak pernah bicara apapun, dia mendatangiku dan mengucapkan selamat atas pernikahan dan kehamilanku di depan semua orang lalu pergi sambil menangis.” 

Jagat menghela napas panjang, dia menatap wanita yang baru saja dia nikahi, wanita yang membuatnya harus berhenti untuk mengejar gadis yang dia inginkan. 

“Aku kenal Rira sejak kecil, dia tidak mungkin melakukan itu.” Suara itu begitu dingin. “Kamu memang istriku tapi tak membuatmu bebas menyakiti temanku.” 

Jagat kini berdiri menjulang di depan Seruni dengan jemari mengangkat dagu wanita itu, pandangan mereka bertemu, kobaran amarah menuhi bola mata laki-laki itu. 

Rira wanita yang sangat berbahaya. 

Seruni tahu apapun yang akan dia katakan tak akan membuat Jagat memihaknya. “Aku tidak memintamu percaya tapi itulah kenyataannya.” 

Lehernya sakit karena dipaksa mendongak, tapi dia tidak akan memperlihatkan kesakitan itu. Dia menepis tangan Jagat dan mengambil langkah mundur lalu berjalan pergi. 

Usia pernikahan mereka bahkan belum seminggu tapi dia merasa sudah kehabisan energi untuk bertahan. 

“Aku mencintainya, kamu harus tahu itu.” 

Langkah kaki Seruni terhenti, itu fakta yang hampir semua orang tahu tapi tetap saja saat Jagat mengatakannya secara lantang kepadanya langsung membuat hatinya begitu sakit. 

“Aku tahu itu,” kata Seruni tanpa menoleh. 

Tapi sepertinya laki-laki itu belum selesai, dia mengejar langkah Seruni dan menghadangnya. 

“Tolong jangan sakiti Rira, dia juga korban di sini. Ini salahku yang tidak punya keberanian lebih dulu sehingga dia dijodohkan dengan kakakku.” 

Jagat memohon padanya. 

Memohon untuk Rira. 

Menjaga wanita itu seolah dia boneka porselin yang mudah pecah.

Bukan dirinya sebagai istri sah. 

Lalu siapa yang harus menjaganya?

Pernyataan cinta Jagat untuk Rira memang menyakitkan, tapi permohonan laki-laki itu berhasil  membunuhnya. 

Kenapa Jagat sekejam ini, dia juga tak ingin ada di antara putaran arus ini. 

Seruni melanjutkan langkahnya dan membelok di lorong yang sepi, bersandar pada dinding lalu menatap langit cerah hari ini lalu dia tertawa...

Tawa keras tanpa kebahagian.

Semiris inikah hidupnya?

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
5 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status