“Kenapa tidak bilang padaku soal nama bayi ini.”
“Bayi ini?”
“Bayi Kita.”
Seruni mendengus mendengar sang suami mengatakan hal itu dengan kesal. Salahnya juga sih tidak berdiskusi lebih dulu dengan sang suami tentang masalah pemberian nama ini, tapi dia juga sudah menunggu Jagat untuk mengajaknya bicara tentang masalah ini. Seminggu, tapi tak ada tanda-tanda sang suami memikirkan sebuah nama untuk anak mereka.
“Maaf, aku hanya merasa mas sudah sangat sibuk, jadi nama bayi kita tidak terlalu penting.”
Seruni sangat bahagia meski Jagat marah padanya soal dia mengusir Rira dan Linda tadi, tapi laki-laki itu tetap membelikannya makan siang yang enak dan tentu saja bergizi, perutnya sudah sangat kelaparan sejak tadi, bahkan kini porsi makannya bisa dua kali lipat.
Suster yang mengasuh bayinya pernah berkata, “Memang seperti itu nyonya kan istilahnya nyonya makan untuk dua orang, ibu dan bayinya.”
Jadi karena Jagat membelikannya makanan hanya waktu makan saja, dia harus mengak