"Aku senang anak-anak diurus dengan baik oleh para pengasuh mereka, kita jadi punya waktu berdua lebih banyak di malam hari setelah seharian tak bertemu, Celia!" kata Morgan sembari membelai wajah istrinya di atas ranjang.
Celia pun tersipu malu, dia sudah hapal gaya rayuan maut suaminya yang dapat dipastikan bukan sekadar kata-kata manis. Ada udang di balik batu pastinya, Morgan menginginkan hasrat cintanya terpenuhi melalui sentuhan intim yang menggebu-gebu.
Tatapan mata Egyptian Blue pria itu bertemu dengan sepasang mata ungu khas keluarga Richero yang unik nan indah. Perlahan kepala Morgan merunduk untuk memagut bibir Celia dalam dan penuh perasaan mendamba.
Tali gaun tidur tipis berbahan sutra halus itu diturunkan dari bahu Celia dan mengekspos bulatan ranum berisi ASI. Napas Morgan memburu ketika melihat pucuk merah kecoklatan yang meruncing di bawah tatapannya.
"Aku ingin dimanjakan olehmu sama seperti si triplet, Celia. Boleh ya?" pinta Morgan dengan binar mata birunya.
Kepal