"Tante, aku ingin menghadiri pernikahan Hasan," lirih Devi saat mereka sedang asyik berkutat di dapur.
Tante Rendi yang sedang mencuci piring di sebelahnya pun mendadak terhenti dan langsung menoleh ke arah Devi. Mengambil napas berat dan membuangnya perlahan.
"Kamu yakin?"
"Yakin, Tante. Aku penasaran seberapa cantiknya calon istri Hasan itu."
"Baiklah ... besok kamu bersiap-siap nanti aku suruh Rendi untuk berangkat bareng kita!"
"Baik, Tante."
Devi menatap nanar perutnya yang buncit. Berulang kali tangannya mengelus-elus. Pikirannya kritis untuk membalas dendam ke Bapak anaknya. Saat ini tujuannya cuma satu, membuat kehidupan Hasan sekarat meskipun sehat.
"Tante, kenapa Rendi jarang main ke sini ya?” tanya Devi memecah keheningan.
"Oh gak tau, coba nanti kamu tanya sendiri aja ya lewat telepon!" jawab Tante Rendi asal. Sebenarnya dia tahu alasan Rendi jarang main ke tempatnya, dia ingin menjaga Devi dari fitnah, setelah resmi bercerai dia akan datang. Saat ini dia hanya membantu da