Begitu pintu ballroom terbuka, cahaya temaram dan alunan musik jazz langsung menyambut mereka. Dekorasi pesta ulang tahun Daniel terlihat elegan, penuh bunga putih dan emas yang dipadukan dengan lampu gantung kristal yang berkilau di langit-langit.
Cleo melangkah pelan di samping Devan. Gaun yang ia kenakan malam itu memang indah, tapi tetap saja tak mampu menghapus rasa gugup di hatinya.
“Devan!” seru seorang pria dari seberang ruangan.
Itu Daniel, pemilik acara. Ia segera mendekat dan memeluk Devan dengan ramah. “Akhirnya datang juga. Ku kira kamu nggak bakal muncul.”
“Aku nggak mungkin absen di hari spesialmu,” sahut Devan santai, lalu menoleh pada Cleo. “Ini, istrimu?”
Daniel tersenyum hangat dan menjabat tangan Cleo. “Selamat datang. Kamu cantik sekali malam ini.”
Cleo hanya tersenyum kikuk, mengangguk pelan. Tapi perasaannya tidak setenang itu.
Baru beberapa langkah masuk, sudah banyak tamu lain yang menyapa Devan. Para pria menyapanya dengan respek, para wanita meliriknya denga
