"Ma-maafkan aku! Aku hanya," ujar Cleo terbata-bata.
Calia tidak membiarkan Cleo berbicara. Ia langsung menarik rambut panjang Cleo dan menjambaknya.
"Aduh, sakit. Tolong Lepaskan!" teriak Cleo tidak melawan. Karena ia merasa jika dia salah. Pengantin Devan yang asli tiba-tiba datang.
Devan yang tadinya sudah masuk ke dalam mobil, segera keluar saat melihat pertengkaran antara kedua wanita itu.
"Hentikan! Jangan sentuh dia!" teriak Devan.
Calia menatap Devan dengan kesal. "Kenapa? Kenapa kamu tega melakukan ini, Devan? Jika kamu tidak ingin perjodohan ini berlanjut. Seharusnya kamu bilang dari awal."
Devan tersenyum licik. "Hah. Kamu tahu aku tidak akan bisa menolak keinginan kakekku. Seharusnya kamu paham. Jika aku tidak pernah mencintaimu."
Calia lalu mendekati Devan dan memeluknya erat begitu saja. "Tolong jangan lakukan ini, Devan. Aku mencintaimu. Sangat-sangat mencintaimu!"
Cleo menatap kejadian itu tepat di depan matanya. Entah kenapa sedikit ada rasa cemburu, bahkan kecewa s