“Om, boleh saya bicara?”
Arya menatap Akash, garis wajahnya sedikit mirip dengan Arjuna, maka dia menebak orang ini adalah bagian dari Arjuna.
“Mau apa? Mau membelanya?” ucap Arya sambil memalingkan wajah meremehkan.
“Bukan, saya tidak akan membela Kak Arya, saya tahu dia memang salah,” ucap Akash. Arjuna menatap adiknya itu–kesal. “Tapi tidak sepenuhnya salah Kak Arjuna. Saat kejadian memalukan itu terjadi, Ayah sedang menyibukkan Kak Arjuna dengan posisi baru di kantor.”
Mendengar itu Arjuna kembali menatap Akash–kali ini lebih dalam, apakah adiknya sedang membelanya? Atau apa?
“Ayah sengaja membuat Kak Arjuna terjun ke kantor dan memberinya jabatan penting a