Aveline berdiri sambil mengintip dari belakang tirai panggung ke arah penonton di auditorium.
Jantungnya berdebar begitu cepat hingga terasa seperti hendak meledak di dalam dadanya.
Tangannya yang ramping mencengkram erat rok balet panjang berwarna putih yang menjuntai anggun hingga mata kaki.
Sepatu balet merah muda yang membungkus kakinya mulai terlihat sedikit usang namun tampak masih kokoh, sama seperti semangatnya malam ini.
Malam grand final.
Dari keseluruhan seratus peserta sejak awal kompetisi , hanya tiga peserta yang berhasil lolos hingga di titik ini.
Dan namanya adalah salah satunya.
Rasanya masih seperti mimpi. Rasanya Aveline masih sulit percaya jika dirinya yang hanya remaja biasa yang miskin dan menyukai balet, bisa berada di panggung semegah ini.
Aveline pun terkenang kembali saat-saat ia berlatih menari di halaman belakang panti asuhannya, dengan ditonton oleh Mama Corrine dan adik-adik asuhnya sebagai penyemangatnya.
Dan malam ini adalah miliknya. Panggu