Semilir angin malam merambat dingin di sepanjang jembatan DuSable, atau yang dulu dikenal sebagai Michigan Avenue Bridge, yang membentang di atas sungai Chicago yang deras.
Lampu-lampu kota memantul gemerlap di permukaan air, menciptakan pendar samar yang menawan.
Namun keindahan malam ini tak mampu meredam badai emosi yang melanda hati Aveline.
Waktu menunjukkan hampir tengah malam, saat sebuah taksi berhenti di tepian jembatan.
Aveline pun turun dengan langkah goyah dan berjalan gontai.
Kostum balet putih dan sepatu merah mudanya masih dipeluk erat di dada, seperti kenangan yang menumpuk berat dan memeluk tubuhnya.
Matanya sembab dengan air mata yang mengalir deras membasahi pipi pucatnya.
Hawa malam ini sangat dingin seolah mampu meresap ke dalam tulang, ikut menegaskan sebuah keputus-asaan.
Angin yang berhembus pun seakan membawa aroma sungai yang pedih dan menyesakkan dada.
Dan di antara semua gemuruh emosi itu, satu suara kecil di dalam diri Aveline terus