Sesampainya di kediaman Aska, para pelayan hendak masuk untuk memberi tahu kedatangannya, tetapi Anggi segera menolak.
Saat dia berjalan menuju halaman utama bersama Sura dan Mina, dia melihat Aska sedang berbaring di kursi santai dengan berselimut kain tipis. Seluruh tubuhnya disinari cahaya matahari.
Di bawah sinar matahari itu, Aska tampak seolah diselimuti cahaya putih yang samar, seakan dirinya bisa menghilang kapan saja.
Hati Anggi mencelos seketika.
Seorang pengawal Aska hendak bertanya, tetapi Anggi memberi isyarat dengan jari di depan bibirnya. "Aku adalah Putri Mahkota, ada urusan penting dengan tuanmu."
Pengawal itu mengangguk. Dia mengenali Anggi, bahkan sering diperintahkan oleh Aska untuk diam-diam mengawasi keadaan Anggi. Bila terjadi sesuatu, dia harus sigap membantu.
Anggi menoleh ke Mina dan Sura, lalu memberi instruksi, "Tunggu di pintu halaman. Jangan biarkan siapa pun mengganggu."
Dia pun melangkah perlahan mendekat. Langkahnya menyapu rerumputan dan dedaunan kerin