“Ikuti semua ucapanku, maka kamu akan baik-baik saja.”
Yavid mencoba meyakinkan Aleya. Namun, wajah sedih Aleya masih menggelayut di wajahnya yang cantik.
“Kamu jangan pikirkan soal mata-mata itu. Sekarang aku mau kamu memiliki smart phone ini.” Yavid menyodorkan smart phone untuk Aleya.
“Semua nomor penting sudah ada di dalamnya. Kalau ada hal mendesak kamu bisa langsung hubungi aku, Rita atau Gavin. Paham?”
Aleya mengambil smart phone tersebut, “Terima kasih.” Aleya tersenyum kepada Yavid.
Melihat senyuman Aleya tiba-tiba membuat jantung Yavid berdebar, “Sial! Kenapa senyumannya manis sekali,” pekiknya dalam hati.
Yavid menelan salivanya, lalu segera mengalihkan pandangannya sebelum gelagat salah tingkahnya terdeteksi oleh Aleya.
Aleya memang tidak menyadari tingkah Yavid yang salah tingkah, tapi Gavin dan Rita menangkap gelagat tersebut.
Kedua penjaga itu saling beradu pandang, mereka memastikan jika Tuannya sedang salah tingkah terhadap Aleya. Mereka berdua mengulum senyum dan pur