"Ainel jadi kontrol kan, mang?" tanya Bara kepada mang Bidin setelah pulang kerja.
"Jadi, nak."
"Bagus, kirain dia berubah pikiran," jawab Bara sambil terkekeh.
"Dia tidak banyak protes nak, hanya menurut saja," cerita mang Bidin.
"Bagus deh, mang, berarti dia juga mau cepat sehat," ujar Bara tersenyum.
Bara memasuki rumah dan mendapati Ainel dengan santainya duduk di depan televisi dengan satu toples kacang goreng di tangannya. Tanpa memperdulikan mbok Inah yang sibuk menenangkan Tama yang tampak rewel.
"Ada apa, mbok?" tanya Bara.
"Ini nak dari tadi nangis aja, kayaknya ngantuk."
"Sebentar ya mbok, saya cuci tangan dulu," ujar Bara berlalu ke dapur dengan tergesa-gesa.
Bara segera ke dapur mencuci tangan dan kaki sehabis dari bekerja kemudian dengan segera membantu menenangkan Tama yang rewel.
"Sini mbok biar Bara yang gendong, siapa tahu dia bakal tenang," ujar Bara.
Mbok Inah memberikan Tama kepada Bara, dan benar saja Tama yang semula rewel, perlahan-lahan mulai tenang dan diam s